JAKARTA, AFTERMARKETPLUS – Senin (31/10), seorang narasumber mengeluh tentang kondisi ban mobilnya. “Saya bingung, kok ban impor ini sudah harganya mahal tapi belum lama saya pakai rasanya kok kurang cocok dipakai di jalan Indonesia,” kata narasumber yang enggan disebut namanya. Dia seorang pengusaha cat tembok rumah yang bermukim di bilangan Jakarta Utara dan merupakan pengguna kendaraan berdesain SUV.
Keluhan ini disampaikan kepada pihak APM dari merek mobil yang digunakannya. Atas saran dan masukan pihak APM tersebut tersingkaplah data, jika ban mobil yang digunakan merupakan ban yang pengembangannya untuk kebutuhan di negara empat musim. Bukan dua musim dan beriklim tropis seperti di Indonesia.
Kejadian ini mengingatkan aftermarketplus.id pada keluhan seorang rekan, jika ban mobilnya pada bagian tertentu cepat aus dan bermasalah. Usut punya usut ternyata ban yang digunakan adalah ban impor yang riset dan pengembangannya juga untuk negara di kondisi iklim empat musim seperti di Eropa.
Premisnya, ternyata pilih ban tidak bisa asal-asalan. Harga mahal dan merek ternama dari luar ternyata belum tentu jadi solusi. Fatalnya ban mobil yang bermasalah bisa mengundang beberapa masalah misalnya konsumsi bbm yang lebih boros, kenyamanan selama berkendara, hingga yang paling membahayakan kondisi traksi yang kurang maksimum dengan karaketer permukaan jalan di Indonesia pada umumnya. Faktor terakhir ini dapat mengundang potensi bahaya yang lebih tinggi di jalan raya, mengingat ban mobil adalah bagian terakhir yang bersinggungan dengan permukaan jalan.
Jika Anda punya pertanyaan soal ban mobil, silakan ajukan pertanyaan via email ke aftermarketplus9@gmail.com atau iriantopekik@yahoo.com. Pertanyaan yang dimuat selama periode November 2016 akan mendapat hadiah suvenir menarik.