INVESTASI PADA PELEK

Foto: Aftermarketplus

JAKARTA, AFTERMARKETPLUS – Investasi bisa pada bermacam-macam barang. Salah satunya adalah pada barang modifikasi seperti pelek. Bagaimanakah cara berinvestasi pada pelek?.

Hobby modifikasi biasanya memakan biaya cukup besar. Salah satu biaya terbesar dalam modifikasi adalah saat kita membeli pelek original. Bagaimanakah cara menyiasati agar pelek yang kita beli dapat kita jual lagi dikemudian hari dengan harga yang lebih tinggi dari pada kita membelinya. Sehingga pelek juga bisa menjadi salah satu investasi selain mobil.

“Kita bisa berinvestasi pada pelek. Caranya cukup mudah, cari pelek-pelek yang memang original dan digemari oleh kebanyakan orang dalam kondisi bekas,” ujar Yopie Karuci selaku salah satu pemilik gerai pelek SM Motorsport di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

“Biasanya pelek-pelek yang digemari adalah BBS, AMG, Brabus, AC Snitzcher, Hamann, Work Meister dan lain-lain., Selain itu, pelek juga harus mempunyai spesifikasi unik,” lanjut Yopie.

Harga pelek-pelek tersebut bervariatif dan terjadi kenaikan tiap tahun.

“Tahun 2012 lalu, pelek dengan merek Brabus Monoblock 3 ukuran 19 inci dengan konstruksi 3 pieces harganya hanya Rp 20 jutaan. Saat ini harganya sudah tembus sampai Rp 50 jutaan,” ujar Ferdy Aulia selaku pemilik gerai pelek bekas RD7 di Radio Dalam, Jakarta Selatan.

“Apalagi jika pelek mempunyai ukuran lebar yang berbeda depan dan belakang cukup agresive. Contohnya lebar pelek depan 8,5 inci dan belakang mencapai 10,5 inci. Harganya pasti lebih mahal,” tambah Ferdy.

“Tapi ada juga pelek yang legendaris dan dengan lebar standart tetap mempunyai harga yang tinggi. Sebagai contoh pelek Alpina ukuran 20 inci untuk BMW Seri-5 yang tahun 2012 lalu harganya hanya Rp 15 juta satu set kini bisa mencapai Rp 40 jutaan,” lanjut pria berbadan kurus ini.

Tapi ingat, untuk membeli pelek dalam kondisi bekas, kita harus memperhatikan kondisinya. Jangan sampai kita membeli pelek bekas retak atau rusak parah. Karena kekuatannya pasti akan berkurang dan mengurangi harga jualnya.

“Jika kita mendapat pelek bekas rusak parah atau retak maka harga jualnya tidak setinggi pelek yang konsisinya masih orisinil. Jarang calon pembeli yang berminat dengan pelek yang sudah tidak orisinil. Sebaiknya periksa dulu kondisi pelek yang akan dibeli dengan membawanya ke toko pelek langganan Anda,” tutup Ferdy.
[Gilang Budiman]

About Gilang Budiman 986 Articles
Organisation Experience Honda Civic Indonesia (2002) BMW CAR CLUB INDONESIA (2009-now) Mercedes Benz Club Indonesia (2014-now) Testing driver Ferrari F12, Bmw i8, Bentley, Lotus Elise, Lotus Exige, etc (2011-now) Auto bild magazine (2011 - 2015) Car Review, Otodriver, Car moto (2015-2016 ) Senior Editor aftermarketplus.id (2016-)
Contact: Website