Shell Perkenalkan Skenario Sky

Foto: Istimewa

AFTERMARKETPLUS.id – PT Shell Indonesia menyelenggarakan Shell Scenario Forum, sebuah forum yang memperkenalkan skenario terbaru Shell yakni “SKY”, yang menggambarkan sebuah visi masa depan dimana masyarakat bersama-sama membantu mewujudkan terciptanya dunia bebas emisi di tahun 2070.

“Scenario Forum ini bertujuan untuk memperkaya pemikiran kritis para pemimpin dan pengambil keputusan dalam memahami segala peristiwa yang mungkin terjadi dan ketidakpastian sebagai upaya mencapai dunia rendah karbon melalui skenario Sky. Shell telah menjadi pelopor dalam mengembangkan skenario yang digunakan untuk mengeksplorasi masa depan dan memperdalam pemikiran strategisnya selama hampir 50 tahun. Hal ini memungkinkan dilakukannya sebuah diskusi terbuka tentang upaya, tantangan dan kesempatan yang dapat digunakan oleh masyarakat, pasar dan pemerintah dalam mencapai sasaran Paris Agreement,” ungkap Darwin Silalahi, President Director and Country Chairman of Shell Indonesia.

Selama lebih dari dua dekade, pemikiran Skenario Shell telah memasukkan isu perubahan iklim. Shell New Lens Scenario, ‘Gunung (Mountains)’ dan ‘Lautan (Oceans)’, mengeksplorasi dua cara pandang abad ke-21.

Keduanya mengambil isu-isu global yang mendesak seperti ketegangan politik, globalisasi, urbanisasi, dan aksi iklim, dan menggunakannya sebagai lensa untuk melihat bagaimana dunia bisa berkembang. Akan tetapi hasil dari dua skenario tersebut menggambarkan pencapaian net-zero emission di akhir abad, artinya skenario tersebut gagal mencapai sasaran suhu Paris Agreement (untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global abad ini hingga di bawah 2 ° C dibandingkan tingkat di masa pra-industri).

Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dalam sambutannya mengatakan, “Kami menyambut baik visi Shell melalui sebuah skenario yang dapat membantu dunia, termasuk Indonesia, dalam mencapai Paris Agreement untuk menahan peningkatan suhu rata-rata bumi di bawah 2 derajat Celsius. Menurutnya, Indonesia memiliki komitmen dalam memenuhi Paris Agreement melalui berbagai upaya, antara lain penurunan emisi gas rumah kaca nasional, pengurangan emisi dari asap kebakaran hutan dan lahan, pengembangan energi terbarukan (EBT) dan inisiasi industri hijau. Melalui upaya yang dilakukan, dalam rentang waktu dua tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton.”

[WAP]