AFTERMARKETPLUS.id – Pesiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL).
Tujuan dari Perpres ini tentu untuk merangsang para Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia untuk segera mengembangkan kendaraan listriknya.
Baca juga: https://aftermarketplus.id/review/review-mobil/first-impression-dfsk-glory-e3
Pabrikan asal Tiongkok yakni PT Sokonindo Automobile sebagai pemegang merek DFSK di Indonesia mengaku siap mendukung program pemerintah tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Ricky Humisar Siahaan, Deputy Product Division Head PT Sokonindo Automobile yang mengatakan bahwa dari sisi produk pihaknya siap dengan kendaraan listrik DFSK E3 yang sudah diperkenalkan dalam ajang GIIAS 2019, Juli lalu.
“Setelah Perpres ditandatangani, tinggal menunggu lanjutan dari regulasi itu, intinya tujuan kami sebisa mungkin mensupport program pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Kamis (5/9).
Lantas, setelah Perpres percepatan kendaraan listrik ditandatangani, kapan DFSK mulai jual mobil listrik?
Menurutnya, setelah Perpres ditandatangani masih ada beberapa tahapan sebelum menjual mobil listrik. Mulai dari uji tipe hingga insentif yang diberikan untuk kendaraan listrik.
“Sebenarnya sekarang pun kami bisa jual, tapi kan masih ada turunan dari regulasi itu, jika semua sudah detail kita bisa jualan,” sambungnya.
Soal harga, DFSK E3 di China dibanderol sekitar 200 ribu yuan atau setara Rp 395 juta, jika masuk Indonesia, tentu bisa berbeda.
“Harga di sana dengan regulasi di sana, ke sini bisa berbeda, bisa lebih mahal atau lebih murah tergantung insentif yang diberikan pemerintah,” tuturnya.
Baca juga: https://aftermarketplus.id/aktual/mobil-listrik-dfsk-glory-e3-akan-dirakit-secara-lokal-pabriknya-di-cikande
Menariknya, kata Ricky, di China juga sudah menyiapkan mobil listrik komersial yang kemungkinan akan diboyong ke Indonesia jika semua regulasi sudah siap.
Untuk mendorong program percepatan kendaraan listrik, DFSK juga melakukan serangkaian studi lebih banyak untuk edukasi kepada konsumen.
Baca juga: https://aftermarketplus.id/aktual/dfsk-jamin-limbah-baterai-mobil-listriknya-tidak-akan-membahayakan-lingkungan
“Dari 400 audiens yang kami tanya, hampir 70 persen tertarik dengan mobil listrik, sementara hampir 50 persen akan beralih ke mobil listrik,” tutupnya.
[MNR]