AFTERMARKETPLUS.id – Melihat peraturan pemerintah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N dan O atau yang dikenal dengan Standard Emisi Euro IV. Karena sosialisasi standar bahan bakar EURO 4 terus dilakukan untuk kendaraan bermesin diesel yang akan berlaku 7 April 2021.
Menariknya Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) bekerjasama dengan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dan Kementerian Perindustrian, terus mensosialisasikan kepentingan yang terkait dengan standard EURO 4 agar bersiap menghadapi era baru standar bahan bakar di Indonesia.
Bahan bakar EURO 4 mempunyai keuntungan bagi berbagai pihak seperti ramah lingkungan, efesiensi produksi kendaraan sampai dengan meningkatnya perekonomian bangsa terkait ketahanan bahan bakar.
“Adanya perubahan standar bahan bakar akan diikuti seluruh produsen otomotif. Tujuan di negara ekspor sudah memasuki EURO 4, UERO 5 dan EURO 6, ini menjadikan peluang yang baik bagi industri dalam meningkatkan daya saing,” ujar Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, saat ditemui dalam Diskusi Pintar Bersama Isuzu dan Kementerian Perindustrian di GIICOMVEC Jumat (6/3).
Pemerintah menghadirkan bahan bakar yang bersih serta ramah lingkungan, terkait dengan penerapan bahan bakar Biofuel 30 (B30), dengan memanfaatkan bahan baku minyak nabati (fatty acid methyl ester/FAME) sejalan untuk menghadirkan bahan bakar yang bersih dari timbal, karena minyak nabati tidak mengandung sulfur dan logam.
Putu Juli Ardika, menambahkan penerapan B100 yang sudah berjalan di luar negeri sudah setara dengan bahan bakar standar EURO 6, membuat pemerintah untuk memanfaatkan minyak nabati sebagai campuran solar membuat Biosolar yang beredar di masyarakat lebih ramah lingkungan serta meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar oleh kendaraan bermesin diesel.
Dalam menghadapi sejumlah perubahan regulasi menuju era kendaraan ramah lingkungan disikapi oleh Isuzu sebagai salah satu produsen terbesar kendaraan bermesin diesel di Indonesia.
Pihak Isuzu sendiri telah melakukan serangkaian riset dan pengembangan untuk mesin yang cocok dengan standar emisi gas buang EURO 4 dan B30.
“Kita mempunyai prinsip sebagai produsen akan mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Penyesuaian mencakup ambang batas gas buang sampai penggunaan bahan bakar nabati disesuaikan dengan regulasi yang berlaku,” terang Harmoko Setyawan, Departemen Head Prototype and Test Departement PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
Isuzu sendiri sudah siap menghadapi standard emisi EURO 4 dan B30 yang dibuktikan dengan jaminan Teknologi Common Rail di mesin Isuzu Giga yang sekarang sudah kompatibel.
Bahkan Isuzu menilai standar emisi EURO 4 wajib segera diterapkan karena negara lain sudah mengimplementasikan, sehingga perlu diimplementasikan standar tersebut di Indonesia untuk mendukung kemajuan Indonesia.
[Angga Marsanto]