Imbas Perang Dagang, Ekspor TMMIN dan ADM Meningkat Tipis

AFTERMARKETPLUS,id – Meskipun perekonomian global sedang tidak menentu imbas dari perang dagang serta tendensi proteksionisme di beberapa negara tujuan ekspor, namun ekspor produk otomotif nasional masih dapat menorehkan capaian positif.

Produk ekspor 9 model kendaraan utuh (Complete Built Up/ CBU) bermerek Toyota yang dimanufaktur di fasilitas produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yaitu Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya dan Townace/Liteace, sepanjang tahun 2019 hingga bulan September tercatat sebanyak 158,700 unit atau meningkat tipis sebesar 3% dibandingkan capaian tahun lalu dengan periode yang sama dengan jumlah 154,600 unit.

Capaian tersebut tidak lain didukung oleh pengalaman brand Toyota dalam mempertahankan bahkan meningkatkan performa ekspor untuk bisa menembus pasar global selama lebih dari 30 tahun.

Brand Toyota telah memulai kegiatan ekspor di tahun 1987 dengan mengirim Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke negara-negara di kawasan Asia.

Momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak berjalannya proyek Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) di tahun 2004.

Posisi strategis sebagai salah satu basis produksi Kijang Innova dan Fortuner di kawasan Asia-Pasifik, memberikan peluang yang besar bagi Toyota Indonesia untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan pasar domestik.

“Selama lebih dari 30 tahun, brand Toyota diuji untuk menghadapi berbagai macam kondisi global untuk tetap bisa menghadirkan senyuman bagi pelanggan serta turut andil dalam memberikan sumbangsih bagi perekonomian negeri ini. Naik turun kinerja ekspor telah kami alami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya,” terang Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur TMMIN. 

Gejolak perekonomian global merupakan hal yang tidak terhindarkan dan berada di luar kontrol eksportir.

Namun demikian, Toyota dan grupnya di Indonesia termasuk Daihatsu, selalu berupaya untuk mempertahankan kinerja ekspor dengan melakukan berbagai studi seperti menjajaki peluang dan potensi di negara tujuan baru serta menambah varian ekspor dengan mengonversi model yang eksis menjadi kendaraan sesuai dengan peruntukannya seperti cash carrier, ambulans dan kendaraan patroli polisi.

Sebagai buah dari hasil studi berkelanjutan untuk mengekspansi kiprah di pasar global, pada tahun 2018 lalu ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota berhasil mencatatkan volume rekor baru yaitu melampaui angka 200 ribu untuk pertama kalinya atau dengan jumlah sebesar 206.000 unit.

Selanjutnya, pada tahun 2019 ini ekspansi ekspor yang berhasil dilakukan TMMIN antara lain menambah destinasi ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Tengah dan Selatan serta beberapa negara Mekong.

Selain mengekspor kendaraan utuh, sepanjang bulan Januari hingga September 2019, Toyota juga mengapalkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 34,300 unit, mesin utuh tipe TR dan NR baik yang berbasis bahan bakar bensin maupun etanol sebanyak 93.100 unit serta komponen kendaraan sebanyak 73,8 juta buah.

Sebanyak lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Tegah dan Selatan serta Afrika menjadi destinasi ekspor brand Toyota.

[EYD]