Beda Konsep Dengan GSX-S150, Suzuki Bandit Jadi Motor Penjelajah Dengan Harga Lebih Murah

Foto: aftermarketplus.id

AFTERMARKETPLUS.id – Sekilas, Suzuki GSX-150 Bandit memiliki pasar yang sama dengan GSX-S150 lantaran memiliki posisi riding yang mirip dan mesin serupa. Tapi Suzuki Bandit mengadopsi rangka baru agar mampu menjadi motor penjelajah yang andal.

Jika menilik dari spesifikasi mesin, Suzuki GSX-150 Bandit mengadopsi mesin andalannya yang notabene sudah teruji. Dengan kapasitas mesin 147,3 cc single silinder, mesin DOHC ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 18,9 hp di 10.000 rpm dan torsi 14 Nm di 9.000 rpm.

Dengan rasio kompresi 11,5:1, mesin ini memerlukan rekomendasi bensin dengan nilai oktan 92 agar lebih minim terjadi tumpukan karbon di ruang bakar. Tapi pihak Suzuki telah menguji keandalan mesin ini dengan bensin RON88 dan tidak menemukan masalah berarti.

Suzuki telah menerapan 6 sensor sebagai input ke ECU. Kemudian, beragam informasi tersebut diolah ECU untuk menentukan debit bensin yang disemprotkan injektor serta menentukan waktu busi dipercikan di dalam ruang bakar. Hal ini kian menunjukan keandalan Bandit sebagai motor penjelajah.

“Dengan hadirnya sensor tekanan dan temperatur udara, otomatis membuat performa mesin tetap terjaga ketika berada di pesisir pantai dengan suhu udara yang panas atau berada di pengunungan dengan tekanan udara rendah,” terang Banggas F.S. Pardede selaku Marketing 2W Section Head PT Suzuki Indomobil Sales saat menggelar product knowledge Suzuki GSX-150 Bandit di bilangan Cilandak, Jakarta (6/9).

Riding position pun serupa dengan GSX-S150 yang mengadopsi setang tinggi. Sedikit perbedaannya ada di busa jok yang lebih tebal 5 mm, sehingga Bandit terasa lebih empuk. Namun tinggi jok 790 mm merupakan pilihan tepat untuk postur tubuh orang Asia. Jadi, saat berkendara atau berhenti, pengendara tetap merasa nyaman.

Tak hanya itu, link type suspension menjamin agar gerak main suspensi terasa lebih lembut. Pihak Suzuki mengklaim, suspensi tidak akan mentok meski bobot pengendara dan penumpang melebihi rata-rata berat badan orang Indonesia.

Posisi duduk penumpang menjadi perbedaan yang begitu signifikan antara Bandit dengan GSX-S150. Jok yang menyatu serta ukurannya yang lebih luas, serta sudut kaki yang lebih tegak, membuat penumpang merasa lebih nyaman. Plus tersedianya handle untuk pegangan penumpang.

Layout inilah yang membuat sasis Bandit berbeda dengan sasis GSX-S150. Penguatan di area belakang membuat bobot motor bertambah sekitar 5 kg, sehingga berat total GSX-150 Bandit berada diangka 135 kg.

Sudut belok roda yang mencapai 40° turut memberi kontribusi kelincahan Bandit dalam menghadapi kepadatan lalu lintas. Apalagi ketika dipadu dengan sudut caster yang berada diangka 25,5°.

Selebihnya, panel indikator digital memberi kontribusi dalam beragam informasi penting untuk pengendara serta perawatan motor. Salah satunya adalah penerapan pengingat waktu ganti oli mesin. Lalu ada informasi konsumsi BBM rata-rata, indikator suhu mesin jika mengalami overheat, hingga jam digital yang terkadang penting untuk mengatur ritme berkendara agar on-time sampai tempat tujuan.

Tapi Suzuki GSX-150 Bandit tidak memiliki pilihan keyless, seperti pada GSX-R150 atau GSX-S150. Jadi bisa dipastikan, Suzuki GSX-150 Bandit dijual dengan harga lebih murah dari GSX-S150 – Rp 24,75 juta.

Hal ini kian dipertegas oleh Banggas bahwa target konsumen Bandit yang berbeda dengan GSX-S150. Dimana GSX-S150 diperuntukan pada konsumen hobies, sedangkan Bandit menyasar konsumen pengguna motor pertama.

Jadi pilih mana nih Sob? Bandit atau GSX-150.

[Dhany Ekasaputra]

About Dhany Ekasaputra 284 Articles
Experience 1. Racing Driver (1999-2002) 2. Testing Driver, e.g : Lamborghini Aventador, Lamborghini Gallardo, Lotus Elise, Nissan GT-R, Nissan Juke R, McLaren 650 S, etc (2001-2015) 3. Journalist Otosport (2001-2003) 4. Journalist Auto Bild Indonesia (2003-2009) 5. Technical Editor Auto Bild Indonesia (2009-2015) 6. Instructor Safety Institute Indonesia (2014-2016) 7. Operational Manager PT OtoMontir Kreasi Indonesia (2015-2017) 8. Managing Editor aftermarketplus.id (2017- )