AFTERMARKETPLUS.id – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tetap berkomitmen memberikan pelayanan penjualan dan purnajual kepada konsumennya, meski pabriknya di Tanah Air resmi ditutup, Jumat (29/5).
“Tidak ber-impact ke customer, kami ingin menegaskan kembali komitmen berkelanjutan untuk menyediakan rangkaian produk Nissan dan memberikan layanan penjualan serta purnajual terbaik kepada pelanggan kami di sini,” ujar Hana Maharani, Head of Communications PT NMI kepada aftetmarketplus.id, Minggu (31/5).
Ia menjelaskan, penutupan pabrik juga tidak akan berdampak pada harga mobil Nissan yang dijual di Indonesia meski impor.
“Kalau harga mobil, pastinya kami membuatnya agar kompetitif di pasar, baik itu CBU (Completely Built Up) atau CKD (Completely Knock Down),” tegasnya.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena model-model Nissan sejak tahun lalu sudah CBU Jepang dan Thailand kecuali Livina.
“Jadi pengumuman kemarin (tutup pabrik di Indonesia) tidak ber-impact ke konsumen,” tandasnya lagi.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, penutupan pabrik adalah bagian dari rencana optimisasi yang mencakup rightsizing, optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis.
Sejumlah reformasi strategis dirancang untuk membangun basis operasional yang akan memastikan profitabilitas yang konsisten dan berkelanjutan dalam jangka menengah.
“Kami akan terus bekerja dengan mitra aliansi kami untuk memastikan footprint manufaktur di Indonesia. Kami terus berfokus untuk memperkuat merek Nissan di Indonesia dengan terus menghadirkan model-model baru,” pungkas Wanita ramah ini.
[MNR]
