AFTERMARKETPLUS.id - PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut sepanjang tahun 2019 mengekspor ribuan unit Brio ke Filipina dan Vietnam. Kualitas rakitan pabrik Honda di Karawang yang bagus menjadi salah satu alasan diekspornya Low Cost Green Car (LCGC) ini.

"Sementara ini 8.000 unit per tahun. Brio itu karena quality bagus, kompetitif, jadi mereka (Filipina dan Vietnam) meminta untuk ekspor," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy.

Ia melanjutkan, dari angka tersebut, besar kemungkinan akan meningkat di tahun depan seiring dengan bertambahnya negara tujuan ekspor Brio.

"Nanti tahun depan masih dalam penjajakan untuk penambahan negara, quality semakin bagus pasti banyak yang mau ngambil dari kami," jelasnya.

Menurutnya, ada sedikit perbedaan spesifikasi antara yang dipasarkan lokal dengan pasar eskpor.

"Dikit-dikit ada, tiap negara punya spek yang berbeda-beda, ini pakai stir kiri. Pabrik di Karawang kami buat stir kiri," ungkapnya.

Terkait pajak LCGC yang naik menjadi 3 persen dari sebelumnya nol persen, Yusak mengatakan potensinya di pasar tanah air akan tetap bagus.

Bahkan, kontribusi penjualannya ditargetkan sebanyak 21 persen dari total penjualan LCGC secara nasional.

Dijelaskannya, hal itu disebabkan pembeli pertama atau first-time buyer mobil yang beralih dari motor ke LCGC cukup banyak.

"Ekonomi makin bagus, pembeli pertama yang bergeser dari motor ke LCGC banyak. Bahkan 50 persen penjualan Brio Satya, sekitar 45 persennya pembeli yang beralih dari motor," tambah Yusak.

[MNR]

#All New Honda Brio #Ekspor Honda Brio