AFTERMARKETPLUS.id – Pada November 2019 lalu PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan recall atau penarikan kembali terhadap 36.915 unit Luxio dan Gran Max yang diproduksi pada periode Maret 2018 sampai April 2019.
Kampanye recall ini dilakukan untuk melakukan penggantian connecting rod atau lebih dikenal setang piston pada mesin 3SZ-VE 1.500 cc milik Luxio dan Gran Max tersebut.
Hingga Juni 2020, Daihatsu mengklaim sudah menangani 24 persen konsumen yang melakukan perbaikan ke bengkel terkait recall tersebut.
“Jadi update yang telah melakukan recall sampai bulan Juni 2020 secara nasional sudah 24 persen atau 9.043 customer yang sudah melakukan perbaikan,” kata Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division ADM dalam konferensi video, Jumat (17/7).
Sementara itu, Hendrayadi Lastiyoso, Head of Marketing Division PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) menargetkan recall ini akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun.
“Pengumuman recall ini kan November 2019. Ini kami targetkan bisa selesai dalam waktu tiga tahun sampai Oktober 2023,” sebutnya.
Hendrayadi menilai, progres 24 persen tersebut merupakan sebuah pencapaian yang baik, mengingat di beberapa bulan terakhir ini bengkel resmi Daihatsu sempat tutup akibat pandemi Covid-19.
“Ini sebenarnya baru jalan tujuh bulan, dan April Mei Juni terkendala Covid-19 sehingga bengkel sempat tutup. Kalau dilihat dari pencapaiannya cukup baik, belum setahun sudah capai 24 persen, semoga sampai akhir tahun persentase pencapaian akan lebih bagus,” imbuhnya.
Ia juga berharap, di fase kebiasaan baru ini customer lebih berani datang ke bengkel untuk segera melakukan perbaikan mobilnya yang terdampak.
Bambang menambahkan, kendala yang kerap dihadapi Daihatsu dalam menangani recall ini adalah customer yang berada di luar Pulau Jawa.
“Khususnya yang luar Jawa, banyak juga customer kami yang belum tahu mengenai perbaikan ini. Beberapa customer juga sudah ada yang booking tapi tidak jadi datang,” tandasnya.
Untuk itu ia juga selalu aktif mengimbau kepada pelanggannya agar segera melakukan pemeriksaan. “Tujuannya tentu untuk memastikan kendaraan yang dipakai ini dalam kondisi prima,” pungkas Bambang.
[MNR]
