AFTERMARKETPLUS.id – Teknologi pengaturan waktu buka katup mulai diperkenalkan produsen asal Jepang awal 1990-an, tak terkecuali Mitsubishi dengan MIVEC-nya (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system). Teknologi inilah yang menjadi kunci performa mesin di lini produk Mitsubishi.
GENERASI PERTAMA
Teknologi ini pertama kali diterapkan pada Mitsubishi Mirage dan Lancer produksi tahun 1992 dengan kode mesin 4G92 berkapasitas 1.597 cc 4-silinder DOHC 16 valve. Mesin 4G92 konvensional hanya mampu menghasilkan tenaga 143 hp, tapi ketika teknologi MIVEC disematkan, tenaga mesin langsung melonjak hingga 173 hp.
Prinsip dasar dari teknologi ini terletak pada waktu buka (valve timing) dan tinggi buka katup (valve lift). Jika diibaratkan katup sebagai sebuah pintu, artinya pintu bisa diatur waktu bukanya dan seberapa lebar membukanya. Sampe di sini paham kan? 🙂
Tujuannya pengaturan ini, untuk mendapatkan kecepatan udara masuk (air speed) yang cenderung konstan di dalam intake manifold (saluran masuk). Alhasil, campuran bensin – udara akan lebih homogen sehingga lebih mudah terbakar untuk menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar.
Untuk itu dibuatlah sebuah rocker arm yang akan mengatur valve lift. Saat idle dan putaran mesin rendah hingga medium, katup akan terbuka normal. Tapi ketika di putaran mesin ‘medium to high’, valve lift akan membuka katup lebih besar sehingga pasokan udara – bensin yang masuk kian banyak.
Begitu pun dengan valve timing. Teknologi ini akan mencari efisiensi volumetric terbaiknya dari mesin tersebut. Tujuannya, tentu untuk memperoleh efisensi dalam penggunaan bahan bakar sehingga tetap efisien.
“Mesin MIVEC yang disematkan pada kendaraan Mitsubishi Motors memiliki teknologi yang tidak hanya mengoptimalkan performa tenaga mesin, namun juga memperhitungkan tingkat konsumsi bahan bakar dan gas buang yang efisien sekaligus juga memperhatikan keberlangsungan lingkungan,” ungkap Guntur Harling, Group Head of Product Strategy Division PT MMKSI.
ALL NEW MIVEC
Kemudian pada tahun 2011, Mitsubishi Motors mengembangkan mesin berkode 4J11 yang mengadopsi kem tunggal alias SOHC 16 valve agar volume udara yang masuk melalui mekanisme pengaturan valve timing dan valve lift serta bukaan throttle valve.
Mesin ini juga telah mengurangi konsumsi bahan bakar dengan peningkatan stabilitas pembakaran melalui optimalisasi struktur ruang bakar dan pengurangan gesekan melalui optimalisasi struktur piston.
Versi mesin DOHC-nya disematkan pada Engine (4B1) yang digunakan pada Mitsubishi Outlander dan Delica D:5. Pada All New MIVEC ini, Mitsubishi Motors mengoptimalkan dengan mengontrol valve timing & valve lift pada intake dan exhaust valve sesuai dengan putaran mesin.
TURBO MIVEC
Era mesin turbo pun, Mitsubishi Motors mengembangkan mesin 4B40 MIVEC Twin-Scroll Turbo Engine yang disematkan pada Eclipse Cross Fitur terbesar dari mesin ini adalah menggunakan blok silinder die-cast aluminium yang memungkinkan pengurangan bobot mesin itu sendiri sebesar 12,5 kg dibandingkan dengan blok silinder besi-konvensional.
Posisi knalpot dan intake manifold pun diubah sehingga posisi mesin dapat lebih rendah 10 mm dibandingkan model konvensional. Hal ini jelas berdampak positif terhadap center of gravity sehingga dapat meningkatkan kestabilan mobil secara keseluruhan.
TURBO DIESEL MIVEC
Mitsubishi Pajero Sport dihadirkan dengan mesin 4N15 2.4L MIVEC Turbocharged and Intercooled. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga besar mencapai 178 hp di 3.500 rpm dan dilengkapi dengan teknologi Variable Geometry Turbo (VGT) yang mampu mengoptimalkan kinerja turbin sehingga mesin semakin prima dan tangguh.
Nah… semua ini merupakan kombinasi yang tepat untuk memperoleh efisiensi terbaik agar bisa memiliki emisi gas buang yang rendah dengan berstandar EURO namun tidak memangkas tenaga mesin yang dapat mengurangi rasa ‘fun to drive’.
[Dhany Ekasaputra]