Review : Pasang Strutbar di Sokbreker Belakang Yamaha NMax. Bikin Cornering Lebih Enak Asal…

AFTERMARKETPLUS.id – Salah satu meningkatkan sektor stabilitas motor adalah membuat kaku sasis. Jika di Yamaha Xmax dan Aerox sudah tersedia, kini Kang Yadi asal Bandung memberi solusi untuk Yamaha NMax old.

PAHAMI FUNGSINYA

Sebelum membahas lebih dalam, Sobat perlu ketahui bahwa banyak cara untuk bikin motor asyik untuk diajak cornering. Karena unsur stabilitas di sebuah kendaraan terdiri dari beragam komponen di dalamnya, seperti kualitas ban, suspensi, karet bushing, sasis hingga desain jok – yang dalam hal ini mempengaruhi posisi duduk pengendara.

     Nah… kelima komponen inilah yang bertugas untuk meredam getaran dari permukaan jalan dan mesin. Namun kalo ini kita fokus membahas redaman yang berasal dari permukaan jalan.

     Mengubah atau mengganti salah satu atau dua bagian dari kelima komponen tersebut, tentu memiliki dampak pada karakter motor, semisal Sobat mengganti ban dengan kompon yang lebih soft, otomatis akan merasa bahwa motor akan lebih stabil saat cornering atau mengganti sokbreker dengan kinerja yang lebih baik.

      Strutbar yang mengkoneksi antara dudukan atas sokbreker ini akan mempengaruhi dari fleksibilitas sasis motor tentunya, dengan kata lain sasis menjadi lebih rigid atau kaku. Strutbar juga membuat irama dari gerakan suspensi kian dibuat sama, akibat sasis yang lebih kaku antara kiri dan kanan.

HATI-HATI SAAT JALAN BASAH

Anggap jika redaman di motor 100% dibagi menjadi; ban mendapat peran 25%, suspensi 40%, bushing 10%, Sasis 20%, jok 5%. Dengan menambah strutbar pada sasis, otomatis fleksibilitasnya akan menurun, anggap 5% sehingga peran sasis menjadi menurun dalam meredam permukaan jalan karena lebih kaku.

     Selisih 5% ini akan berpindah ke 4 komponen lainnya. Termasuk ban sebagai bidang kontak langsung dengan permukaan jalan. Artinya, beban ban akan meningkat dengan penerapan sasis yang lebih kaku atau rigid ini. 

     Hal ini akan berbahaya saat kondisi jalan basah, dimana daya cengkeram ban menurun. Sasis yang rigid akan mengurangi rasa limbung di motor sehingga filing (rasa) terasa tetap mantap, meski ban sudah mendekati limit kerjanya. 

    Hal inilah yang membuat pengendara dapat jatuh tanpa merasa motor limbung terlebih dahulu. Padahal rasa limbung yang dirasakan akan membuat pengendara reflek untuk mengurangi bukaan gas atau memperlambat kecepatan. 

TRUS, KNAPA PAKE STRUTBAR TERASA BAN LEBIH MENCENGKERAM ?

Jawabannya, karena setiap pengendara belum tentu mampu mengoptimalkan kerja ban hingga batas maksimal saat di kondisi harian. Perlu konsentrasi tinggi untuk memahami ban sudah mencapai limit kerjanya. 

     Jadi dalam kondisi harian, pengendara paling menggunakan kemampuan bannya sekitar 15-20% saja dari asumsi 25%, jadi penambahan 2-3% dari sasis yang lebih kaku (karena 5% akibat sasis yang lebih kaku akan terbagi ke 4 komponen lainnya). 

     Alhasil, rasa inilah yang menjadi alasan sasis rigid terasa lebih asyik untuk diajak cornering. Karena dengan strutbar, pengendara dapat mengoptimalkan kerja dari ban mendekati batas kerjanya alias 22-23% dari asumsi 25% kemampuan maksimal bannya. 

KESIMPULANNYA

Di Yamaha NMax OtoPintar, bantingan suspensi menjadi lebih keras. Sesuatu yang wajar karena sasis menjadi kaku. Untuk itu, setup compression perlu diturunkan 1-2 klik atau preload suspensi bisa dibikin sedikit empuk.

      Lantaran NMax OtoPintar sudah menerapkan single sokbreker, otomatis harmonisasi kerja suspensi kanan dan kiri tak lagi terjadi. Lebih simpel dengan single sokbreker.

     Lebih kaku, tentu membuat motor lebih stabil. Cornering lebih asyik, cuma perlu lebih hati-hati saat jalan basah. 

     Asyik kan? Apalagi harganya cuma perlu menukar selembar uang kertas bergambar Soekarno alias Rp 100 ribu. 

[Dhany Ekasaputra]

About Dhany Ekasaputra 284 Articles
Experience 1. Racing Driver (1999-2002) 2. Testing Driver, e.g : Lamborghini Aventador, Lamborghini Gallardo, Lotus Elise, Nissan GT-R, Nissan Juke R, McLaren 650 S, etc (2001-2015) 3. Journalist Otosport (2001-2003) 4. Journalist Auto Bild Indonesia (2003-2009) 5. Technical Editor Auto Bild Indonesia (2009-2015) 6. Instructor Safety Institute Indonesia (2014-2016) 7. Operational Manager PT OtoMontir Kreasi Indonesia (2015-2017) 8. Managing Editor aftermarketplus.id (2017- )