Test Drive : C-Class Tercanggih Saat Ini Yang Pernah Ada

Foto: aftermarketplus.id

AFTERMARKETLUS.id – Setelah kami me-review eksterior dan interior Mercedes Benz C200 EQ Boost Avandgarde, kini saatnya kami me-review mesin dan rasa berkendaranya.

This image has an empty alt attribute; its file name is FOT2-1.jpg

C-Class facelift ini memakai mesin baru berkapasitas lebih kecil dari sebelumnya. Jika C200 sebelumnya menggunakan mesin 4 silinder turbo berkapasitas 2.000 cc, kini C200 memakai mesin berkapasitas 1.500 cc 4 silinder turbo dengan teknologi EQ Boost yang sanggup menghasilkan tenaga 184 dk dan torsi 280 Nm.

EQ Boost dapat memberikan tenaga tambahan sebesar 10 kw (14 dk) pada mesin yang memiliki tenaga puncak 184 dk, serta turut membantu mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan, sekaligus membuat proses start/stop mesin menjadi lebih senyap dan cepat.

This image has an empty alt attribute; its file name is FOT5-1.jpg

Di sisi lain teknologi ini juga turut membantu performa mesin pada putaran bawah sebelum akhirnya turbocharger bekerja secara optimal. Dan sekedar informasi, untuk pasar otomotif di Indonesia saat ini sudah ada 3 model Mercedes-Benz yang menggunakan EQ Boost.

Mobil pertama adalah Mercedes-Benz CLS 350, Mercedes-Benz E350 dan Mercedes-Benz C-Class terbaru ini.

Tak sabar mencobanya, kami segera masuk kedalam mobil. Posisi duduknya ergonomis dan nyaman. Mengatur posisi duduk juga mudah, cukup menggerakan switch jok elektris yang berada di door trim pintu sesuai posisi ternyaman kita. Setirnya pun juga dapat diatur secara elektris.

Setelah menemukan posisi terbaik untuk mengendarainya, kami pun segera menyalakan mesinnya dengan menekan tombol start/stopnya. Suara raungan mesin saat menyala hampir tidak terdengar. Benar-benar halus.

This image has an empty alt attribute; its file name is FOT3-1.jpg

Mesin sudah menyala, kami segera menekan pedal gasnya. Rute pengetesan kami adalah rute kombinasi jalan tol dan jalan biasa sekitar pukul 16.00 – 18.00.

Berbeda dari generasi sebelumnya, kini pedal gas diinjak sedikit saja mobil langsung melaju. Kami tidak merasa adanya turbo lag berkat fitur EQ Boost tersebut.

Terdapat 4 pilihan mode berkendara, Eco, Normal, Sport dan Sport plus. Menggunakan mode berkendara Eco, kami berhasil mendapatkan catatan bahan bakar 9,5 km/l dengan kecepatan rata-rata 20 km/h. Saat melaju di tol, pada kecepatan 100 km/h putaran mesin hanya berada di 1.800 rpm.

Ingin merasakan akselerasinya, kami menggunakan mode berkendara sport plus.

Saat kami injak pedal gasnya, suara mesin dan knalpot meraung sangar. Jujur kami lupa kalau sedang mengendarai mobil bermesin 1.500 cc. Saat menggunakan mode manualnya, mobil ini semakin melaju responsive. Untuk mendistribusikan tenaga 184 dk ke empat rodanya, C200 menggunakan transmisi otomatis 9 percepatan.

Bantingan suspensi C200 ini memang sedikit keras. Bahkan sedikit lebih keras dari generasi sebelumnya, yaitu W204. Tapi pengendaliannya mobil ini sangat presisi.

Melahap jalan menikung dengan kecepatan agak tinggi pun dapat dilakukan dengan mudah. Tidak ada sama sekali gejala body roll. Mobil seakan nurut kemana saja kita belokan. Benar-benar perubahan besar untuk sebuah C-Class. Luar Biasa.

This image has an empty alt attribute; its file name is FOT4-1.jpg

Saat dikemacetan, kami sangat terhibur dengan suara dentuman audionya. Meskipun masih menggunakan speaker merek Mercedes Benz, tapi suara bass dan treblenya cukup memanjakan telinga.

Meskipun terdapat fitur Apple Carplay dan Android Auto, tapi kami tidak terlalu menggunakan fitur tersebut. Kami lebih memilih fitur Bluetooth audio untuk mendengarkan music dari smartphone.

Dan ketika mencari jalan alternative agar terhindar dari kemacetan, kami lebih memilih menggunakan system navigasi yang ada dimobi dibanding membuka google maps melalui fitur apple carplay. Kenapa? Karena system navigasi yang ada di mobil juga sudah sangat presisi dan tepat.

Karena smartphone kami digunakan terus untuk mendengarkan lagu, maka kami harus mengisi dayanya. Terdapat fitur wireless charging di mobil ini.

Cukup meletakan saja smartphone kita, maka baterai akan otomatis terisi. Tentu ini bisa digunakan hanya untuk smartphone yang sudah mempunyai teknologi wireless charging.

Setelah selesai pengetesan kami pun berhenti sejenak untuk istirahat di salah satu mall di Jakarta. Saat parkir, kini mobil seharga Rp 865 juta off the road ini sudah dilengkapi dengan kamera mundur dan radar.

Sayang belum dilengkapi kamera 360. Nah jika kita mendapatkan posisi parkir yang agak sulit, mobil ini sudah dilengkapi dengan fitur parking pilot.

This image has an empty alt attribute; its file name is FOT6-1.jpg

Setelah mobil terparkir, kami pun mencoba duduk di bangku belakang. Dengan tinggi 180 cm, kami sama sekali tidak merasa sempit. Leg room sangat memadai. Padahal kami sama sekali tidak mengubah posisi jok depan setelah kami selesai mengemudi.

Kesimpulan

Kami merasa Mercedes Benz C200 EQ Boost Avandgarde merupakan sebuah mobil yang sangat canggih. Sayang ada beberapa fitur yang belum disematkan seperti kamera 360, panoramic roof, dan lain-lain.

Tapi untuk sebuah entry level di C-Class, mobil ini sangat canggih dan bagus. Menurut kami, dengan harga 865 juta off the road, mobil ini sangat worth to buy.   

[Gilang Budiman]

About Gilang Budiman 985 Articles
Organisation Experience Honda Civic Indonesia (2002) BMW CAR CLUB INDONESIA (2009-now) Mercedes Benz Club Indonesia (2014-now) Testing driver Ferrari F12, Bmw i8, Bentley, Lotus Elise, Lotus Exige, etc (2011-now) Auto bild magazine (2011 - 2015) Car Review, Otodriver, Car moto (2015-2016 ) Senior Editor aftermarketplus.id (2016-)
Contact: Website