AFTERMARKETPLUS.id – Produsen ban asal Prancis ini kian giat mengurangi sampah plastik di dunia, termasuk Indonesia. Caranya dengan tidak lagi menggunakan pembungkus plastik pada ban motor yang dijual di Indonesia.
“Pembungkus plastik merupakan gimmick marketing agar ban terlihat menarik, lantaran ban yang hanya berwarna hitam. Makanya warna pembungkusnya dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik,” terang Mochammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia (25/7).
Lantaran hanya sebatas gimmick marketing, otomatis plastik pembungkus akan dibuang saat ban akan digunakan konsumen. Hal ini jelas akan memperburuk pencemaran sampah plastik, dimana menurut Kartika Susanti selaku Head of Public Affairs and Press Relation of Michelin Indonesia bahwa sampah plastik bisa mencapai 300.000 kg setiap tahunnya.
Tanpa pembungkus plastik, tentu membuat ban menjadi terekspos oleh cahaya dan udara sekitar. Apakah ini akan menurunkan kualitas ban yang akan dibeli oleh konsumen pemilik kendaraan roda dua?
Mochammad Fachrul Rozi pun mengingatkan bahwa ban mobil dan truk sekalipun tidak dibungkus oleh plastik. Jadi tidak ada ban tetap akan baik-baik saja meski tanpa pembungkus plastik. Hal ini cukup lumrah mengingat ban baru itu selalu memiliki lapisan lilin (silikon) untuk menghindari ban rusak akibat ozone crack.
Jadi… tak perlu lagi ada pembungkus plastik ban kan? Kualitas ban tetap prima dan sampah plastik dapat dikurangi deh…
[Dhany Ekasaputra]