SHELL INDONESIA DAN MIAP BEKERJASAMA TANGKAL PEMALSUAN

Foto: aftermarketplus.id

JAKARTA, AFTERMARKETPLUS.ID – Ternyata resiko pemalsuan tidak hanya terjadi pada produk elektronik dan pakaian. Namun juga kerap terjadi pada barang – barang untuk industri otomotif, seperti suku cadang dan pelumas.

“Memahami kondisi tersebut, Shell Indonesia khususnya Shell Lubricants, menghadirkan teknologi segel Jam Jar. Sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi maraknya pemalsuan pelumas,” ucap Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia.

Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) menyambut baik upaya Shell mengantisipasi peredaran pelumas palsu di Indonesia. Seperti dikatakan Justisiari P. Kusumah, Ketua MIAP, salah satu faktor pendorong peredaran pelumas palsu adalah peningkatan kepemilikan kendaraan bermotor.

SHELLL 01“Karenanya, produsen pelumas perlu membantu konsumen dalam mengidentifikasi produk pelumas asli. Karena hal ini akan mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap produk,” terangnya.

Justi mengungkapkan, berdasarkan data studi dampak ekonomi akibat pemalsuan yang dilakukan MIAP, melibatkan responden di Jakarta dan Surabaya, tahun 2005 terjadi pemalsuan terhadap 12 industri dimana kerugian mencapai 4,41 trilyun.

Tahun 2010 juga terjadi pemalsuan terhadap 12 industri, dengan kerugian meningkat hingga mencapai 43,2 trilyun. “Tahun 2014 lebih drastis. Hanya melibatkan 7 industri, tapi kerugian mencapai 65,1 trilyun,” terang Justi. Kebanyakan yang terkena pemalsuan adalah industri suku cadang.

Pemerintah Indonesia sendiri cukup serius menanggapi kondisi ini. Dibuktikan dengan dikeluarkannya UU No.20 Tahun 2016, yang bisa menjerat produsen, bukan konsumen, barang palsu. Ancamannya maksimal lima tahun penjara dan denda paling banyak 1 miliar.

Sedangkan, Pasal 480 KUHP mengenai Tindak Penadahan mengancam pengguna barang palsu dengan penjara maksimal 4 tahun. Terkait pemalsuan pelumas, selain pemerintah dan produsen, masyarakat juga perlu turut aktif mengantisipasi peredaran pelumas palsu.

“Karena penggunaan pelumas palsu pada mesin kendaraan membuat kerja mesin menjadi lebih berat, dan menyebabkan kerusakan yang membuat biaya perawatan kendaraan menjadi lebih tinggi,” imbuh Justi.

Dian menegaskan kerugian Shell Indonesia terhadap pemalsuan ini cukup signifikan. Mencapai sekitar 5 persen dari total pendapatan. Ia berkeyakinan dengan memperkenalkan teknologi Jam Jar, ini dapat mengantisipasi resiko pemalsuan tersebut.

“Memang prosesnya bertahap, saat ini masih Shell Helix, kedepannya Shell Advanced juga akan mengusung teknologi Jam Jar,” tukasnya.

Jam Jar merupakan segel inovatif baru yang eksklusif, dimana pada lapisan kedua yang dapat dipindai dan terhubung ke server Shell Anti-Counterfeit System (Sistem Shell untuk Anti Pemalsuan).

Selain memindai QR Code, konsumen dapat mengunjungi http://ac.shell.com dan memasukan 16 angka yang tertera di lapisan kedua pada segel pengaman untuk memverifikasi produk.

Demi mempermudah melakukan pengecekan, konsumen juga dapat mengirimkan SMS 16 angka yang tertera pada lapisan kedua segel pengaman ke nomor 085574670055 secara gratis. [OBK]

About pekik udi irianto 2284 Articles
1. Otomotif Tabloid, PT Dunia Otomotifindo - Group of Magazine as Photographer from May 2, 1994 to June 14, 2001 2. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photographer from June 15, 2001 to December 31, 2001 3. Otosport Tabloid, Automotive Media Supporting Unit, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2002 to December 31, 2002 4. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2003 to April 5, 2003 5. Auto Bild Magazine, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from May 6, 2003 to December 31, 2008 6. Photographic Section, Auto Bild Editorial Department, Automotif Media, Publishing II Division, PT Infometro Mediatama - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2009 to October 31, 2014 7. aftermarketplus.id as Editor in Chief from August 2, 2015 to present