AFTERMARKETPLUS.id – Honda Brio hadir untuk turut serta dalam program Pemerintah yakni Low Cost Green Car atau lebih dikenal dengan LCGC di tahun 2012. Keuntungan dari LCGC adalah keringanan pajak PPnBN, sehingga harga jual menjadi lebih terjangkau.
Namun salah satu persyaratanya adalah konsumsi BBM yang yang irit, yakni minimal tembus angka 20 km/l.
Bahkan di awal kehadirannya, Honda Brio masih mengadopsi mesin 1.300 cc i-VTEC yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 100 ps. Selang setahun kemudian, Brio pun akhirnya menggunakan mesin 1.200 cc bertenaga 90 ps seperti kompetitornya di kelas tersebut.
“Dengan mesin 1.300 cc i-VTEC saja, Honda Brio sudah mampu lolos dalam hal konsumsi BBM. Tentu dengan mesin 1.200 cc, sudah dipastikan lolos persyaratan LCGC dalam hal konsumsi BBM,” terang Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director Honda Prospect Motor saat obrolan ringan dengan aftermarketplus.id beberapa waktu lalu.
Namun sasis Brio dimanfaatkan Honda untuk memenuhi pasar Indonesia yang begitu antusias dengan MPV.
Untuk itulah lahir Honda Mobilio sebagai jawaban Honda untuk masuk ke segmen mobil keluarga berharga terjangkau.
Kemudian, celah SUV pun turut diisi Honda dengan menghadirkan BR-V sebagai adik dari Honda HR-V.
Kapasitas 7 seaters pun menjadi kekuatan Honda BR-V dalam memenuhi pasar domestik. Plus ground clearance tinggi sehingga andal di segala medan.
“Indonesia merupakan pasar penting bagi Honda Motor. Wajar jika beberapa produk dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia, hingga All New Honda Brio pun dibuat di Indonesia dengan mempertahankan standar kualitas khas Honda pada umumnya,” terang Masayuki Igarashi, Chief Officer for Regional Operation Honda Motor Co, Ltd saat acara seremoni ekspor perdana All New Honda Brio di Karawang, Jawa Barat (26/3).
[Dhany Ekasaputra]
