AFTERMARKETPLUS.id – Salah satu daya tarik besar di booth BYD dalam gelaran GIIAS 2025 bukan hanya deretan mobil listriknya yang futuristik, melainkan juga kehadiran e-Platform 3.0.
Mungkin sebagian melihat hanya sekedar kerangka, namun itu adalah struktur utama yang menjadi jantung teknologi mobil listrik mereka.
Pihak BYD ingin mengajak pengunjung lebih memahami bagaimana kualitas, efisiensi, dan inovasi dibangun dari fondasi teknis yang solid.
e-Platform 3.0 bukan sekadar kerangka dasar kendaraan. Ini adalah sistem pengembangan mobil listrik murni (EV) yang dirancang BYD dari bawah, bukan adaptasi dari mobil bermesin konvensional.
Di platform ini, seluruh elemen utama seperti baterai, motor, sistem manajemen daya, dan pendingin dikembangkan untuk saling terintegrasi dalam satu kesatuan yang efisien dan responsif.
Salah satu fitur unggulan dari platform ini adalah teknologi Cell-to-Body (CTB) yang menggabungkan Blade Battery langsung ke dalam struktur bodi kendaraan.
Integrasi ini tak hanya menambah kekakuan bodi mobil secara signifikan, tapi juga meningkatkan keselamatan dan mengurangi bobot total.
Tak heran, BYD menekankan bahwa teknologi ini merupakan langkah besar dalam menyempurnakan performa dan proteksi baterai.
Dari sisi efisiensi, e-Platform 3.0 membawa sistem 8-in-1 powertrain terintegrasi menggabungkan delapan komponen penting kendaraan listrik dalam satu modul.
Ini berarti sistem penggerak, controller, inverter, dan modul pengisian daya bisa bekerja lebih ringkas, mengurangi kehilangan energi, sekaligus menghemat ruang dan berat kendaraan.
Sistem manajemen suhu juga menjadi salah satu pembeda BYD di industri kendaraan listrik. Dengan memanfaatkan teknologi intelligent heat pump, suhu baterai dapat dijaga stabil baik saat cuaca panas maupun dingin.
Efeknya? Efisiensi daya meningkat dan jarak tempuh bertambah hingga 20% menjadi nilai tambah penting di pasar seperti Indonesia yang memiliki beragam kondisi iklim.
Tak hanya soal performa dan efisiensi, platform ini juga memungkinkan desain kabin yang lebih luas dan rata. Karena baterai ditempatkan lebih rendah, mobil-mobil berbasis e-Platform 3.0 seperti Dolphin dan Atto 3 punya lantai kabin rata, ruang kaki lega, serta titik gravitasi rendah yang membuat pengendalian semakin mantap.
Selain itu, desain aerodinamis dengan drag coefficient rendah juga membantu meningkatkan jangkauan dan stabilitas saat berkendara.
Selain mendukung mobilitas, e-Platform 3.0 juga menjadi tulang punggung BYD untuk menghadirkan teknologi berkendara cerdas.
Platform ini mendukung penuh fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) seperti cruise control adaptif, emergency braking, hingga sistem OTA (Over-the-Air) untuk pembaruan perangkat lunak kendaraan. Teknologi ini pula yang menopang kinerja DiLink OS dan DiPilot—sistem operasi pintar milik BYD.
Keberhasilan BYD menjadi merek mobil listrik dengan penjualan global tertinggi pada tahun 2024 tak lepas dari keandalan platform ini.
Di Indonesia sendiri, kendaraan berbasis e-Platform 3.0 seperti Dolphin, Atto 3, dan M6 sudah mendapat sambutan positif berkat perpaduan desain modern, teknologi canggih, dan efisiensi yang nyata.
Dengan memperkenalkan struktur e-Platform 3.0 secara langsung di GIIAS 2025, BYD tidak hanya sekadar menjual mobil, tapi juga mengedukasi pasar mengenai bagaimana kualitas EV dibangun dari nol.
Strategi ini mempertegas posisi BYD sebagai pionir dalam revolusi kendaraan listrik modern bukan hanya sebagai produk, tapi sebagai pengalaman dan sistem mobilitas masa depan.
#yangwang u9 #BYD Indonesia #Mobil Listrik #eplatform 3.0 #GIIAS 2025

Author : Sigit Akbar > 276 Articles
Sigit Akbar seorang Jurnalis, Youtuber dan Automotive Enthusiast. Pernah berkarya di Tabloid Otomotif, Grup Kompas Gramedia tahun 2018. Kini aktif menjadi Youtuber di Rukun Indonesia (Rukun Podcast), Head of Pantau Digital dan menikmati perkembangan otomotif di Indonesia sebagai Senior Editor di aftermarketplus.id.
List Comment
No Comment