Cara Industri Otomotif Indonesia Bertahan di Tengah Pandemi, Targetkan Peningkatan Ekspor Kendaraan

Foto: Istimewa

AFTERMARKETPLUS.id – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Tak terkecuali industri otomotif. Sejauh mana pandemi ini menelan pertumbuhan industri otomotif Indonesia? Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyampaikan analisanya kepada kami dalam Webinar Diskusi Virtual Industi Otomotif (12/11).

“Posisi industri otomotif Indonesia pada 2019 lalu secara global dilihat dari kacamata produksi menduduki peringkat ke-13. Kalau di Asia Tenggara kita kalah dari Thailand dan berada di posisi kedua. Ini karena Thailand mampu memproduksi mobil hampir dua kali lebih banyak dari Indonesia,” ujar Kukuh membuka Webinar.

Tapi kata Kukuh kalau melihat pasar domestik, Indonesia sebetulnya unggul dari Thailand. “Pada 2019 pasar domestik Indonesia ada di peringkat ke-15 sementara Thailand di peringkat ke-16,” katanya.

Menurut Kukuh Thailand mulai mendekati Indonesia karena pasar domestiknya sudah masuk 1 juta unit pertahun. Menurutnya lagi Indonesia memang sudah lebih dahulu menjual satu juta unit pertahun. Tapi jumlahnya tak meningkat pesat. Sayangnya datang pandemi di 2020 ini.

“Pada waktu pandemi, paling parah di bulan Mei produksi mobil di Indonesia anjlok. Totalnya tak sampai 3 ribu unit perbulan. Tapi perlahan kondisi sudah membaik. Angka tersebut mulai merayap naik di bulan Juni dan Juli meningkat walau belum kembali normal seperti tahun lalu,” jelas kukuh.

Kukuh juga melihat pasar domestik yang mulai tumbuh. “Penjualan terus meningkat sampai pada bulan September ini wholesales (penjualan dari APM ke diler) sudah mencapai kurang lebih 40 ribu unit”. Ia berharap data penjualan di Oktober nanti kalau sudah ada peningkatan lagi.

“Pertumbuhan ini walau belum kembali normal seperti sebelumnya tapi sudah menggembirakan. Karena pasar yang tumbuh akan meningkatkan jumlah produksi,” lanjut kukuh.

Kapasitas Produksi dan Potensi Pasar

Potensi pertumbuhan pasar otomotif nasional menurutnya masih sangat besar. Menurutnya rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru 87 unit dari 1.000 penduduk. Tapi kata kukuh angka ini bertumbuh menjadi 99 unit dari 1.000 penduduk.

Meski begitu ini jauh dari negara-negara tetangga. “Malaysia misalnya sudah lebih dari 400 unit per 1.000 penduduk. Thailand ada di 200 unit per 1.000 penduduk. Ini yang perlu kita tingkatkan karena penduduk Indonesia yang sangat banyak. Sepertiga pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Asia Tenggara ada di Indonesia. Ini juga yang dilihat beberapa negara yang sekarang mulai melirik potensi pasar kita,” jelas Kukuh.

Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi total sekitar 2,4 juta unit mobil pertahun. Menurut Kukuh sampai sejauh ini belum dioptimalkan sepenuhnya.

“Kita baru menggunakan sekitar 54 persen kapasitas produksi total seluruh produsen mobil di Tanah Air. Angka ini ketika produksi ada di puncaknya sekitar 1 juta unit pertahun. Apalagi sekarang di tengah pandemi,” sebut kukuh. Kukuh melanjutkan bahwa seandainya kapasitas produksi ini bisa optimal, bisa terbayangkan kira-kira berapa tambahan lapangan pekerjaan yang tercipta.

Lebih lanjut Kukuh juga menambahkan kalau industri kendaraan bermotor memerlukan dukungan dari sektor lain seperti sektor keuangan. “Sekitar 80 persen pembelian kendaraan bermotor menggunakan jasa keuangan. Belum lagi ada sektor asuransi. Kemudian perusahaan kecil seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah yang menjadi vendor juga ikut terbantu. Kalai kapasitas produksi bisa dioptimalkan bisa ada tambahan sampai 1 juta lapangan pekerjaan di semua sektor ini.”

Ekspor dan Impor

Kukuh mengatakan kalau Indonesia saat ini harus bangga karena telah menjadi salah satu negara yang mampu memenuhi kebutuhan kendaraan bermotor. “Kita mampu memproduksi kendaraan untuk memenuhi pasar domestik. Ekspor kita juga tahun lalu mencapai 322 ribu kendaraan. Impor kendaraan jauh di bawah itu bahkan kecenderungannya menurun,” katanya.

Sampai bulan September ini menurut data GAIKINDO yang disampaikan Kukuh sudah ada 155 ribu unit yang diekspor. Angka ini didapat karena jumlah ekspor di September mengalami kenaikan 47 persen dibanding bulan sebelumnya. Walau tumbuh tapi masih jauh dibanding tahun sebelumnya. Malahan untuk impor CBU (Completely Built Up) ada peningkatan.

Harapannya nanti Indonesia tak hanya dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik saja, namun juga dapat memasok lebih banyak kendaraan ke negara-negara tetangga.

Kukuh mencontohkan Australia. “Australia misalnya, saat ini mengimpor mobil dari Thailand. Padahal secara geografis Indonesia lebih dekat. Ternyata Indonesia tidak punya produk yang bisa diterima di Australia,” jelas Kukuh.

Kukuh memproyeksikan di 2025 nantinya Indonesia akan bisa mengekspor 1 juta kendaraan pertahun. “Tahun lalu kan 330 ribu unit, artinya kita tingkatkan tiga kali lipatnya. Di saat yang sama kalau GDP Indonesia kembali tumbuh, maka pasar domestik juga akan bisa mencapai angka 2 juta sampai 2,5 juta kendaraan pertahunnya,” tutup Kukuh.

[MNR]

About pekik udi irianto 2277 Articles
1. Otomotif Tabloid, PT Dunia Otomotifindo - Group of Magazine as Photographer from May 2, 1994 to June 14, 2001 2. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photographer from June 15, 2001 to December 31, 2001 3. Otosport Tabloid, Automotive Media Supporting Unit, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2002 to December 31, 2002 4. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2003 to April 5, 2003 5. Auto Bild Magazine, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from May 6, 2003 to December 31, 2008 6. Photographic Section, Auto Bild Editorial Department, Automotif Media, Publishing II Division, PT Infometro Mediatama - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2009 to October 31, 2014 7. aftermarketplus.id as Editor in Chief from August 2, 2015 to present