AFTERMARKETPLUS.id – Penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM) pada April 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan, dampak pandemi Covid-19.
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing and Sales Director HPM mengatakan, bahwa mulai April 2020 memang kondisinya sangat berat, terlebih setelah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat pergerakan orang terbatas.
Menurutnya, jualan pada periode tersebut hanya 18 persen atau turun 82 persen dibandingkan penjualan April 2019.
“Sehingga penjualan kami tinggal 1.855 unit untuk retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen),” kata Billy dalam acara NGOVID Forwot, Jumat (8/5).
Sedangkan untuk wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) mencatatkan 1.183 unit, atau 10 persen dari pencapaian April 2019.
Dengan demikian, retail sales Januari hingga April 2020 totalnya 37.033 unit, turun sekitar 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun tahun lalu, sebanyak 50.457 unit.
“Jadi sangat berat ya, retail turun 82 persen, dan untuk whole sales turun 90 persen. Seperti kita ketahui aktivitas konsumen terbatas, lalu perekenomian turun, jadi pencapaian kami seperti itu ya,” jelasnya.
Lebih lanjut Billy mengungkapkan, saat ini pihaknya lebih ingin fokus terhadap layanan after sales selama masa pandemi Covid-19. Mulai home service, pick-up service, bahkan jika konsumen terpaksa datang ke dealer, semua sudah sesuai protokol pencegahan Covid-19.
Ia menambahkan, di sisi internal Honda juga terus melakukan efisiensi proses bisnis, termasuk pemberhentian sementara proses produksi.
“Tujuannya supaya stok unit di dealer sehat, maka sejak bulan lalu kami sudah menghentikan produksi, sekarang kami perpanjang sampai akhir Mei 2020, supaya menjamin stok sehat dan jangan suplai secara berlebihan, karena kita tahu marketnya turun jauh,” pungkasnya.
[MNR]
