
AFTERMARKETPLUS.id – PT Sokonindo Automobile, pemegang merek DFSK di Indonesia resmi memperkenalkan jajaran mobil listrik ke pasar tanah air yakni Glory E3 dan Glory i-Auto dalam ajang GIIAS 2019. Mobil listrik ini tentunya ditujukan untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi bahan bakar fosil.
Namun, pada dasarnya baterai yang dipakai untuk menggerakan mobil listrik seiring usia akan mengalami penurunan performa sehingga harus melakukan penggantian baterai dalam jangka waktu tertentu.
Baterai yang sudah tidak terpakai akan menjadi limbah, dalam penanganan limbah baterai ini perlu edukasi kepada konsumen karena baterai memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan.
Menanggapi hal itu, bagaimana DFSK menangani bahaya limbah baterai dari mobil listrik yang sudah tidak terpakai?
Permata Islam selaku Head of Marketing Team PT Sokonindo Automobile mengatakan, nantinya para konsumen DFSK Glory E3 tidak perlu bingung masalah limbah baterai.
“Kalau ingin recycle baterai tinggal datang ke dealer, nanti kami yang akan tangani persiapan untuk recycle baterainya,” ujarnya dalam pameran GIIAS 2019 beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, baterai merupakan limbah yang sangat berbahaya, penangananya harus secara khusus oleh pihak yang berwenang dan tidak boleh dibuang sembarangan.
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, kandungan berbahaya yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah sehingga dapat membahayakan tubuh manusia.
Selain itu, pemerintah juga berencana bakal mengurangi limbah industri dalam jangka waktu ke depan.
[MNR]