AFTERMARKETPLUS.id - Di tengah kemajuan teknologi, tren kendaraan ramah lingkungan makin beragam. Paling awal tentu kita tak bisa melupakan kehadiran mobil hybrid, yang menggabungkan mesin konvensional dengan motor listrik.
Keduanya bisa digunakan secara bersamaan, dan saat itu sudah dirasa cukup efisien. Lantas, berkembang lagi dengan lahirnya mobil listrik yang sepenuhnya tak menggunakan mesin. Kemudian lahir juga teknologi plug-in hybrid dan yang paling mutakhir tentu mesin hidrogen.
Dari berbagai jenis teknologi yang telah lahir, model plug-in hybrid dirasa paling cocok untuk dipakai di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, saat menjawab pertanyaan dari wartawan di Jakarta, Senin (26/2/2018).
Menurutnya, karena di Indonesia infrastruktur untuk mobil listrik belum siap, model plug-in hybrid jadi yang paling cocok digunakan di sini.
“Terkait dengan diperkenalkannya yang disebut plug-in hybrid ini merupakan solusi antara pada saat infrastruktur listrik belum tersedia seperti sekarang,” sebut Airlangga.
Teknologi plug-in hybrid dirasa cocok soalnya ia merupakan penggabungan antara mesin konvensional dengan motor listrik serta generator. Mesin konvensionalnya hanya digunakan untuk menyalakan generator untuk mengisi daya baterai.
Di samping itu, baterai juga bisa diisi ulang lewat soket charger di bagian belakang mobil.
“Tetapi ini (plug-in hybrid) masih menggunakan fuel, sehingga penggerak semua roda masih dari electric motor,” kata Airlangga sambil menjelaskan kepada wartawan.
“Karena ini merupakan kombinasi antara electric vehicle dengan combustion engine, tapi motor bakar di sini tidak untuk menggerakan kendaraan. Tapi mengolahnya untuk mengaliri listrik jadi penggerak mobil ini murni seluruhnya dari listrik,” tuturnya.
Meski begitu saat pengguna mobil ingin menyalip kendaraan di depan misalnya, mesin konvensionalnya aktif untuk memberikan tenaga maksimal pada mobil.
Terlebih menurut Airlangga, mobil plug-in hybrid punya kelebihan dibanding mobil ramah lingkungan lainnya.
“Kendaraan ini bisa digunakan untuk penanganan bencana, karena dari mobil ini bisa mengalirkan listrik ke rumah tangga,” katanya.
Ia juga menambahkan, kalau di Jepang mobil ini sudah digunakan sebagai kendaraan tanggap bencana.
“Jadi ketika bencana, motor listrik jalan, dan ini bisa jadi genset. Dan ini pada waktu di Fukusima kemarin banyak digunakan untuk tanggap bencana,” jelas Airlangga.
[MNR]

#Mobil Listrik #Mobil Hybrid #plug-in hybrid #Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Author : pekik udi irianto > 2892 Articles
Pekik Udi Irianto mengenyam pendidikan di Vrije Academie voor de Beeldende Kunsten, The Haque, NL. Memulai karir di bidang otomotif sejak: 1994 : Fotografer Tabloid Otomotif. 2001 : Redaktur Foto Tabloid Otosport. 2003 : Redaktur Foto Majalah Auto Bild Indonesia. 2015 : Pemimpin Redaksi aftermarketplus.id.
List Comment
No Comment