
AFTERMARKETPLUS.id – Tahun lalu penjualan mobil nasional merosot tajam lantaran dilanda pandemi COVID-19. Awal tahun ini Pemerintah mengeluarkan Program pemberian insentif PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) 100 persen untuk kendaraan tertentu. Hasilnya, kinerja penjualan membaik dibanding tahun sebelumnya.
Mitsubishi Indonesia contohnya. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkap bahwa sepanjang Januari hingga Juli 2021 mereka sukses menjual sekitar 57 ribu unit kendaraan. Jumlah ini sedikit lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang 55 ribu unit.
Peningkatan penjualan sepanjang semester pertama 2021 ini didominasi oleh kendaraan penumpang sebanyak 38 ribu unit. Sisanya, sekitar 19 ribu unit adalah penujualan dari segmen kendaraan komersial.
Produk kendaraan penumpang terlaris masih milik Mitsubishi Xpander dengan pencapaian 6.794 unit. Mitsubishi Xpander menjadi salah satu produk yang masuk dalam penerapan pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang berlaku sejak Maret 2021.
Walau permintaan melonjak, Mitsubishi justru mengaku agak keteteran memenuhi semua permintaan konsumen tersebut. Pasalnya, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah selama pandemi berimbas terhadap produksi Xpander di pabrik Mitsubishi. Meski begitu, Mitsubishi mengaku saat ini distribusi Xpander ke konsumen akan kembali normal.
“Kami mohon maaf karena beberapa bulan terakhir konsumen harus tunggu 1-2 bulan karena permintaan pasar meningkat usai diberikan insentif PPnBM sementara pabrik masih kesulitan produksi karena PPKM,” terang Tetsuhiro Tsuchida, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI dalam jumpa pers virtual pada Rabu (18/8).
“Hari ini secara umum inden Xpander sudah dapat kami penuhi sampai akhir bulan Agustus 2021. Hanya saja untuk varian dan warna tertentu masih harus menunggu 1-2 bulan.
“Kami terus berusaha dan berkoordinasi dengan pabrik agar secepat mungkin delivery kepada konsumen. Karena PPKM masih berjalan dan kita tidak tahu kapan berakhir, memang jadi ada kendala di pabrik. Tapi kami tetap usahakan dan kami optimis permintaa kendaraan dapat dipenuhi,” tutupnya.
[MNR]