Kerja Pulang Pergi dengan Berkendara Capai 100 Kilometer, Amankah Buat Pengendara?

AFTERMARKETPLUS.id – Selain transportasi umum, berkendara pribadi masih menjadi opsi utama bagi pekerja yang tinggal di daerah Jabodetabek.

Belum menyeluruhnya transportasi jarak jauh menjadi satu dari sekian banyak pertimbangan untuk berkendara sendiri.

Dengan jarak tempuh melebihi 50 Kilometer (100KM Pulang-Pergi), ditambah dengan padatnya kendaraan, apakah tetap aman dan fokus berkendara?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, faktor fokus berkendara tidak berpatokan dengan jarak tempuh perjalanan.

Sebab, ada satu keadaan meskipun jarak tempuh dekat, menurutnya jika dalam keadaan macet hingga 4 jam tentu berpengaruh juga pada fokus.

“Idealnya bedasarkan berapa lama pengendara duduk, sesuai dengan aturan keselamatan, kondisi fit pengendara untuk mampu fokus sekitar 3 jam,” papar Sony kepada aftermarketplus.id (04/10/2022).

Ia juga menerangkan, jika durasi berkendara melebihi 3 jam, maka terjadi penurunan fokus pengendara, konsentrasi dan fisik akibat darah serta oksigen tidak lancar dalam tubuh.

“Baiknya setelah dirasakan sudah 3 jam atau bahkan durasi sebelumnya, berapapun jarak harus istirahat sejenak,” kata Sony.

Namun, lebih lanjut ia berkata bahwa rehat pun tetap ada aturannya. Yakni dengan menyegarkan otot syaraf dan otak berkisar 3-5 menit pada setiap bagiannya. Artinya sebanyak 15 menit total waktu istirahat pengendara.

Di sisi lain, pengendara juga diingatkan bahwa penggunaan kendaraan harian dengan jarak tempuh tersebut harus memperhatikan part-part kendaraan.

Mulai dari Rem dan part terkait yg bekerja membantu percepatan dan pengereman kendaraan, Oli mesin agar kendaraan tetap prima hingga ban yang juga menjadi faktor utama yang harus diperhatikan.

[Sigit Akbar]