TOKYO, AFTERMARKETPLUS.ID – Pada ajang pameran otomotif Tokyo Motor Show tahun ini (27 Oktober – 5 Nopember 2017), Mazda kembali hadir dengan menampilkan mobil-mobil unggulannya. Termasuk dua mobil konsep, The Kai dan Vision Coupe.
Mazda memang telah menetapkan sebuah filosofi desain, yang merangkum nilai keindahan khas ala Jepang. Yaitu sebuah gaya yang terus berkembang sejak dahulu kala, sebagai sebuah keluhuran namun tetap sederhana.
Hal tersebut terulas pada pidato Ikuo Maeda, Managing Executive Officer In Charge of Design and Brand Style, Mazda Motor Corporation, dalam acara Mazda Design Forum 2017.
Disampaikan Maeda, Pada 2010, Mazda mulai memperkenalkan filosofi desain barunya, Kodo – Soul of Motion.
“Bagi kami, mobil lebih dari sekedar alat transpotasi atau sebuah bongkahan logam. Mobil adalah sebuah barang penting dalam kehidupan seseorang. Layaknya teman ataupun anggota keluarga. Karena itu, filosofi desain Kodo bercerita tentang bagaimana menghembuskan kehidupan kepada wujud mobil-mobil kami,” urai Maeda.
Tujuannya tak lain mengejar nilai keanggunan yang unik, sesuai tema dari Mazda Design Forum tahun ini.
“Keanggunan yang dicari Mazda untuk ditampilkan, ditemukan pada warisan estetika Jepang klasik. Sebuah kecantikan yang tak hanya lembut dan terkendali, namun juga kaya dan berlimpah,” ucapnya.
Bicara Mazda Vision Coupe, merupakan model masa depan generasi terbaru. Menunjukkan ‘keanggunan baru’ yang dikembangkan Mazda. “Dengan menggunakan sejarah desain Mazda yang cukup panjang. Nama mobil ini, Coupe, memberi sebuah petunjuk dari mana nama ‘Mazda Elegance’ asli pertama kali hadir,” jelas Maeda.
Desain eksterior pada model ini membentuk satu tarikan garis yang halus, berdasarkan ‘rasio emas’ proporsi sebuah coupe klasik. Siluet yang tampak, menciptakan kesan sebuah mesin berperforma tinggi, dengan ciri momentum ke depan yang kuat.
Dalam menciptakan bentuk badannya, fokus yang dilakukan adalah menghilangkan semua yang tak dibutuhkan. “Kesan berirama dan pergerakan yang ditampilkan mobil-mobil Mazda dalam beberapa tahun terakhir, telah ditransformasi menjadi bentuk tiga dimensi sederhana, yang bertujuan mewujudkan estetika ‘less is more’,” tukas Maeda.
Desain interior berkesan alami, merangkul lembut penumpangnya. “Tujuan kami menciptakan interior yang memungkinkan penumpang merasa aman di dalam kabin, tanpa merasa terkurung. Menciptakan rasa satu kesatuan, antara mobil dan siapapun yang ikut di dalamnya,” sergahnya.
Di Mazda, khususnya Vision Coupe, Maeda mengatakan Mazda merasa mobil dan pengemudinya harus memiliki ikatan. Seperti halnya antara kuda dan penunggangnya. “Ini adalah konsep Jinba-ittai. Sebuah ide yang selalu hadir dalam hati setiap desain kendaraan Mazda,” ucapnya.
Berdasarkan visi ini, Mazda telah mencari metoda operasional baru, yang meminimalisasi jarak antara pengemudi dan kendaraannya.
“Menjadikan pengemudi dapat mengendarai mobilnya secara lebih intuitif, seakan-akan ini merupakan bagian lain dari tubuhnya sendiri,” tukas Maeda.
Menurutnya, mobil yang ada dalam bayangan adalah sebuah mobil yang hanya disuguhkan oleh Mazda. Suatu merek yang menekankan nilai budaya Jepang. Menempatkan ikatan antara manusia dan alat-alat yang mereka gunakan.
“Dan menciptakan mobil yang dapat memberikan hal ini, adalah sebuah tantangan yang menghasilkan Mazda Design,” tutupnya. [OBK]
