AFTERMARKETPLUS.id – Penjualan mobil kembali menggeliat tahun ini. Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengatakan kalau tahun ini realisasi penjualan mobil telah berhasil melampaui target yang ditetapkan di awal sebanyak 750 ribu unit. Berdasarkan data Gaikindo, Januari – Novermber 2021 wholesales mencatat 790.524 unit atau tumbuh 66,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini juga dinikmati oleh Toyota.
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director, PT Toyota Astra Motor, mengungkapkan salah satu kiat suksesnya kepada kami. “Bagaimana caranya kami harus membuat supaya animo masyarakat tetap ada. Salah satunya produk baru. Produk baru harus tetap kita keluarkan dengan segala variasinya untuk menarik perhatian konsumen. Karena kita yakin sebenarnya market 2021 ini bagus karena di 2020 Toyota tidak berhenti mengeluarkan produk dan itu kita nikmai hasilnya di tahun ini.”
“Contoh Toyota Innova minor change kami launching kira-kira di Q3 atau Q4 tahun lalu. Penjualan penuh dalam setahunnya kami nikmati di tahun ini. Sampai bulan lalu bahkan Innova permintaannya tinggi sekali. Jadi faktor produk baru itu harus kita luncurkan untuk stimulasi pasar,” jelas Anton Jimmi di sela kegiatan Journalist Test Drive Toyota Avanza dan Veloz di Bali, 7-9 Desember lalu di Bali.
Ketika ditanya apakah ini tandanya akan ada produk baru yang akan diluncurkan lagi oleh Toyota dalam waktu dekat ini? “Ada, awal tahun depan juga ada,” jelas Anton Jimmi.
Selain produk baru, Toyota juga sangat terbantu oleh program insentif pajak berupa Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah 100 persen.
“Pastinya kita selalu menyampaikan kalau support dari regulasi ini sangat positif baik untuk kami, industri, suplayer, diler hingga konsumen. Melihat perkembangan pandemi yang masih berlangsung dan perkembangannya ada varian baru dan sebagainya, mungkin ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk terus mendukung ekonomi. Jelas sama seperti yang lain, kami berharap insentif PPnBm terus diperpanjang,” harap Anton Jimmi.
Menurut informasi yang kami dapatkan, besar kemungkinan insentif PPnBM 100 persen yang berakhir Desember ini tidak akan dilanjutkan tahun depan. Apa tanggapan Anton JImmi?
“Penjualan mobil tahun sebelumnya sekitar 500 ribuan. Sekarang sudah hampir 800 ribu unit, berarti ada peningkatan penjualan 60 sampai 70 persen secara nasional. Toyota sendiri naik 80 persen. Tapi apakah begitu insentif PPnBM dicabut maka angka penjualan turun 60 persen? Tentu saja tidak. Karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, faktor ekonomi, faktor pembatasan sosial atau perkembangan varian baru COVID-19 seperti apa. Jadi sulit melakukan prediksi di masa sekarang. Belum lagi masalah kelangkaan semi konduktor yang kedepannya juga kami belum tahu seperti apa,” tutup Jimmi.
[MNR]