AFTERMARKETPLUS.id – Mobil listrik makin digandrungi di Indonesia, dan salah satu nama yang langsung menarik perhatian publik adalah BYD. Meski tergolong baru masuk ke pasar nasional, sepak terjang brand asal Tiongkok ini tak bisa dipandang sebelah mata.
Di kancah global, BYD bukan sekadar pemain besar merek ini adalah produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, baik dari sisi volume penjualan maupun pengaruh teknologi.
BYD sendiri merupakan singkatan dari Build Your Dreams, perusahaan teknologi yang berdiri sejak 1995 dan bermarkas di Shenzhen, Guangdong.
Didirikan oleh Wang Chuanfu, BYD awalnya bergerak di bidang baterai dan elektronik, lalu berkembang menjadi salah satu konglomerat industri otomotif dan energi bersih yang paling berpengaruh saat ini.
Perusahaan ini telah memiliki lebih dari 30 kawasan industri di berbagai belahan dunia, mencakup Tiongkok, Brasil, Thailand, Hungaria, dan negara lainnya.
Komitmen BYD terhadap kendaraan listrik bukanlah tren sesaat. Perusahaan ini membangun ekosistem mobilitas bebas emisi sejak jauh sebelum elektrifikasi menjadi arus utama.
Dengan misi “Mendinginkan Bumi sebesar 1°C”, BYD tak hanya menjual mobil, tapi juga menawarkan solusi total melalui transportasi rel, pengembangan panel surya, serta teknologi baterai yang efisien dan aman.
Hingga Juni 2024, BYD mencatat penjualan kendaraan energi baru (NEV) mencapai 1,6 juta unit hanya dalam enam bulan pertama.
Penjualan total sepanjang 2023 mencapai 3,02 juta unit, mempertahankan statusnya sebagai pemimpin global penjualan mobil listrik. Dari angka itu, ekspor mobil BYD mencapai lebih dari 240.000 unit ke 77 negara dan wilayah di seluruh dunia, tumbuh lebih dari 300 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tidak hanya kuat di angka penjualan, BYD juga punya fondasi teknologi yang solid. Perusahaan ini mengembangkan sendiri Blade Battery, baterai yang dikenal tahan panas, tahan lama, dan punya sistem keamanan terbaik di kelasnya.
Baterai ini menjadi standar di hampir seluruh model mobil BYD saat ini. Selain itu, platform e‑Platform 3.0 memungkinkan desain kendaraan yang lebih efisien, aman, dan nyaman—menjadi dasar dari model-model populer seperti Dolphin, Atto 3, M6, hingga mobil performa tinggi seperti Yangwang U9 dan MPV premium Denza D9.
Data terbaru per 11 Juli 2024 menyebutkan bahwa BYD telah berhasil mengurangi total emisi karbon global sebanyak 62,5 miliar kilogram, setara dengan kemampuan 1 miliar lebih pohon dalam menyerap CO₂. Ini membuktikan bahwa kontribusi BYD terhadap lingkungan tak hanya lewat slogan, tapi juga tindakan konkret.
Kehadiran BYD di Indonesia lewat berbagai model kendaraan listrik terjangkau dan premium menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun kepercayaan konsumen lokal. Didukung jaringan dealer yang semakin luas dan layanan purna jual yang terus berkembang, BYD siap menjadi pemain utama dalam mendorong adopsi kendaraan listrik nasional.
#Mobil Listrik #GIIAS 2025 #BYD ekspansi #BYD Indonesia #booth byd

Author : Sigit Akbar > 276 Articles
Sigit Akbar seorang Jurnalis, Youtuber dan Automotive Enthusiast. Pernah berkarya di Tabloid Otomotif, Grup Kompas Gramedia tahun 2018. Kini aktif menjadi Youtuber di Rukun Indonesia (Rukun Podcast), Head of Pantau Digital dan menikmati perkembangan otomotif di Indonesia sebagai Senior Editor di aftermarketplus.id.
List Comment
No Comment