AFTERMARKETPLUS.id – Touring menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan para bikers, karena selain menjadi ajang untuk menikmati aktivitas berkendara dengan sepeda motor, kegiatan tersebut juga menjadi momen berkumpulnya anggota komunitas atau bikers di Indonesia.
Tanpa disadari, touring secara berkelompok bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan mempunyai potensi resiko terjadinya kecelakaan.
Terutama, jika bikers yang didalam rombongan touring bersikap arogan serta tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Maka dari itu setiap bikers atau anggota komunitas yang melakukan perjalanan jauh atau touring secara berkelompok untuk bisa memahami tata cara berkendara yang aman dan tidak mengganggu hak pengguna jalan lain, agar perjalanan bisa dilakukan dengan lancar.
“Touring adalah kegiatan favorit yang banyak dilakukan oleh pada komunitas dan club sepeda motor, seperti halnya para komunitas skutik Maxi Yamaha yang datang ke gelaran Maxi Yamaha Day area Jabar pada 2-3 September 2023,” terang Jaya Utama Harianto, Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Mfg (2/9/2023).
Harianto menambahkan, “Namun dalam pelaksanaan touring yang melibatkan banyak orang, memang perlu dibarengi dengan pemahaman ilmu safety riding yang tidak hanya mencakup aspek kesiapan kondisi sepeda motor, namun juga cara berkendara yang benar.”
“Dengan demikian para biker bisa lebih menikmati kegiatan touring dan meminimalisir terjadinya resiko di perjalanan,” imbuh Harianto.
Berikut ini 7 hal yang harus diperhatikan dalam melakukan touring secara berkelompok dari Yamaha DDS Jawa Barat.
- Perhatikan kondisi fisik pengendara dan kendaraan. Sebelum melakukan touring jarak jauh, pastikan kondisi fisik badan pengendara dalam keadaan prima. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar badan tetap bugar adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup. Hindari juga mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesedaran atau konsentrasi ketika berkendara. Kemudian perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan digunakan pada saat touring. Jika memungkinkan, bawa kendaraan anda ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh guna memastikan motor dalam keadaan baik dan semua komponen berfungsi dengan normal.
- Gunakan Safety Gear Lengkap, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu dan protector. Karena dengan mengenakan safety gear yang lengkap dan berkualitas sesuai standard, setidaknya dapat meminimalisir cedera yang diderita oleh pengendara apabila mengalami kecelakaan.
- Briefing Sebelum Touring, sebaiknya sebelum touring berkelompok dilakukan, sangat penting untuk melakukan briefing terlebih dahulu terhadap seluruh anggota peserta untuk menginformasikan segala hal terkait perjalanan. Informasi yang dapat disampaikan meliputi titik kumpul keberangkatan, informasi jalur dan kondisi medannya, lokasi istirahat, hingga penentuan formasi touring termasuk siapa yang ditugaskan untuk menjadi leader dan juga sweeper selama touring.
- Pengelompokan Peserta (Grouping), kondisi yang sering timbul pada saat melakukan touring secara berkelompok adalah rombongan peserta yang mengular di sepanjang perjalanan. Hal ini tentu sangat mengganggu para pengguna jalan lain dan riskan menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu, cara mengatasinya bisa dengan melakukan pembagian group terhadap peserta touring dengan jumlah peserta maksimal 5 – 10 orang. Selain memecah kepadatan rombongan, cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengkontrol peserta.
- Jaga Jarak dan Kecepatan, karena poin penting lainya dari sisi cara berkendara yang benar ketika melakukan touring secara berkelompok adalah dengan tetap menjaga jarak yang aman, beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman. Selain itu, pastikan formasi setiap pengendara yang ada di belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan yang lebih luas (tidak terhalang peserta touring yang ada di depan).
Tidak hanya itu, tingkat kecepatan saat touring juga perlu diperhatikan. Karena selain mempertimbangkan resiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti dibelakang sangat mungkin tertinggal. Pada poin ini, leader yang bertugas memimpin rombongan memainkan peran penting dalam menentukan ritme kecepatan para peserta touring.
- Dilarang Saling Mendahului, karena saling mendahului diantara para peserta touring sangat tidak dianjurkan, karena selain berbahaya juga dapat menyebabkan rombongan menjadi terpecah. Tetap ikuti formasi touring yang sudah ditentukan pada saat briefing, ikuti ritme kecepatan leader yang memimpin di depan dan jangan melepaskan diri dari rombongan.
- Patuhi Peraturan Lalu Lintas, setiap peserta touring harus selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan. Jangan sampai menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan touring dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain. Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal dibelakang menyusul. Selain itu, hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat.
[Angga Marsanto]