SILVER BULLET, IKONIK BIKE ROYAL ENFIELD INDONESIA

pekik udi irianto | 18 Sep 2017

Full Width Image
JAKARTA, AFTERMARKETPLUS - Custom culture di kalangan bikers Indonesia kian menggurita. Terbukti semakin banyaknya pegiat modifikasi, menampilkan karyanya di berbagai kesempatan. Salah satunya adalah White Collar Bike, rumah modifikasi milik builder Ram Ram Zanuar yang cukup ternama di Indonesia. Kali ini White Collar Bike bergandengan tangan dengan PT Distributor Motor Indonesia (DMI), selaku distributor resmi motor Royal Enfield di Tanah Air. Mereka sama-sama memilih Royal Enfield Continental GT, untuk digarap dan diubah menjadi karya terbaru, Silver Bullet. BULLET 3“Mengapa kami pilih Royal Enfield Continental GT, karena memiliki karakter kuat sebagai motor ikonik. Terinspirasi dari budaya rocker & café racing, menjadikan motor ini sangat populer di era 60-an,” ujar Zanuar. Bahkan menurutnya, hingga saat ini motor - motor café racer masih jadi model yang sangat digemari bikers. Membawa filosofi desain nan simple dan kerangka sederhana, kiranya Zanuar tak salah pilih. Pasalnya banyak motor-motor Royal Enfield telah lama dikenal. Sebagai kanvas modifikasi yang menarik perhatian pelaku custom di dunia, untuk berkreasi dan menghasilkan karya-karya terbaik mereka. Dalam memodifikasi Continental GT, White Collar Bike terinspirasi konsep classic racing. Namun tetap mempertahankan karakter aslinya. Velg dari roda depan dan belakang berukuran 160/50/17 diganti, menjadi velg berjari-jari padat merek TK serta balutan ban Bridgestone. Fork depan dibuat lebih merunduk, demi menghasilkan dandanan racing yang lebih kental. Swing arm asli pada motor tak luput mengalami sedikit sentuhan modifikasi. Lewat penambahan beberapa inci ke dasar roda. Karena White Collar meletakan pipa knalpot dekat dengan ban belakang. Salah satu sentuhan unik terlihat pada garis-garis yang terletak di tangki bensin dan shockbreaker, yang tampak seperti dilukis. Garis tersebut sesungguhnya merupakan lembaran aluminium berlapis. Di las dari sisi dalam menggunakan mesin router, sehingga tampak seperti diukir. Shock breaker belakang juga diganti dengan model yang lebih klasik. Lini speedometer ikutan dipermak dengan penambahan komponen kabel manual. Mencoba menghasilkan tampilan modifikasi yang makin elegan, starter mesin disiasati. Dipasangi tombol hijau untuk menyalakan, dan tombol merah untuk mematikan. Kayak traffic light ya? BULLET 2Switch pada tunggangan ini terbuat dari aluminium CNC, berisi beberapa tombol. Ini dikembangkan selama beberapa bulan. Lampu rem LED produk aftermarket berlapis aluminium, ditempatkan pada posisi yang lebih mudah terlihat. Foot peg diperkokoh, dengan menambah ketebalan menggunakan material billet aluminium. Sisi foot peg dipercantik dengan ukiran logo Royal Enfield berbahan stainless steel. Selain itu, logo yang sama terukir pula di masing-masing sisi tangki bensin. Bukan hanya itu, handle bar juga diubah dengan sudut yang dapat disesuaikan. Satu lagi, spion pun turut jadi ‘korban’, diganti ukuran yang lebih kecil. Jreng..., jadilah Silver Bullet, peluru perak yang tak hanya berkilau, tapi juga siap melesat. Seperti halnya merek Royal Enfield di dunia. [OBK]

#Royal Enfield #Royal Enfield Continental GT #Custom culture #White Collar Bike #Silver Bullet #classic racing

...
Author : pekik udi irianto > 2892 Articles

Pekik Udi Irianto mengenyam pendidikan di Vrije Academie voor de Beeldende Kunsten, The Haque, NL. Memulai karir di bidang otomotif sejak: 1994 : Fotografer Tabloid Otomotif. 2001 : Redaktur Foto Tabloid Otosport. 2003 : Redaktur Foto Majalah Auto Bild Indonesia. 2015 : Pemimpin Redaksi aftermarketplus.id.

Comment (0)

List Comment

No Comment