Test Ride BMW G310 GS: Bukan BMW Biasa

Foto: aftermarketplus.id

AFTERMARKETPLUS.id – Kalau Anda memiliki dan pengguna moge yang kapasitas mesinnya 600 cc ke atas, kami tidak rekomendasikan BMW G310 GS. Tapi kalau Anda belum pernah punya moge dan ingin mencicipi sensasi berkendara adventure dengan budget yang lebih terjangkau, motor ini bisa jadi pilihan yang patut dipertimbangkan.

Kenapa? Alasan utama karena siapa yang tidak bangga naik sepeda motor BMW? Ya, produsen otomotif kenaamaan asal Jerman ini identik dengan kendaraan berperforma tinggi nan mewah. Jadi di mata awam penunggang roda dua, akan terlihat prestisius bila duduk di atas G310 GS.

Pemilik BMW Motorrad lainnya sih paham kalau G310 GS merupakan entry level adventure motorbike milik BMW. Sebagian besar pun mungkin paham kalau motor ini lahir di pabrik TVS India. Tapi kalau Anda baru ingin masuk ke dalam keluarga BMW Motorrad, G310 GS ini tidak ada salahnya.  

Memiliki kapasitas mesin terkecil di lini produk BMW modern, makanya kalau Anda sudah sering mengendari sepeda motor BMW lainnya, performanya jadi terasa biasa saja. Apalagi kalau Anda sudah sering naik GS ?” sesungguhnya”. Tapi kalau G310 GS adalah BMW pertama Anda, jangan kaget jambakan tenaganya.

Tenaga 34 PS pada 9.500 rpm dan torsi puncak 28 Nm pada 7.500 rpm dihasilkan mesin 313 cc miliknya. Performa mesin 1-silinder itu disalurkan ke roda belakang melalui rantai lewat transmisi 6-speed. Kecepatan 100 km/jam dapat mudah diraih dari posisi diam. Lantas bagaimana rasa berkendaranya?.

Posisi berkendara sepeda motor ini cukup rileks. Kalau sudah terbiasa, posisi jok yang tinggi dan harus bikin jinjit orang dewasa dengan postur tinggi 170 cm ke bawah jadi tidak masalah. Karena posisi berkendara yang tinggi ini wajib dimiliki pengendara sepeda motor adventure. Pandangan lebih luas dan ground clearance yang tinggi memudahkan pengendara melintasi jalanan offroad.

Memakai ban semi offroad dari Metzeler, G310 GS mudah saja berlalu tanpa mentok di medan offroad. Nah, bantingan suspensinya sangat empuk. Kalau Anda melewati jalanan berbatu, stabilitasnya jadi lebih baik.

Tetapi kalau sedang bermanuver kencang di jalanan aspal, harus diingat bahwa suspensi depannya amblas kalau tuas rem ditarik dalam. Tapi ini memang syarat wajib motor adventure, yakni memiliki jarak ayun suspensi yang panjang.

Soal pengereman sangat baik. Ia dibekali rem cakram di kedua roda dan tersemat fitur ABS (Anti-lock Braking System) dual channel. Lantas bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya? Selama pengujian panel instrumen digital mencatat 20,4 km/liter saat dipakai ke daerah WonJo, Jonggol. Oh iya, saat menghadapi kondisi kemacetan, perlu diperhatikan kalau mesin akan terasa hangat walau tak harus sampai membuat Anda menepikan kendaraan karena overheat.

Apa kekurangannya? Bobot yang agak berat, jarak jok dari tanah yang tinggi. Itu makanya BMW G310 GS lebih cocok dipakai jalan-jalan ke pinggiran bukan untuk aktifitas sehari-hari di perkotaan. Kesimpulan ini pas dengan fitrahnya sebagai entry level adventure.

[MNR]

About pekik udi irianto 2275 Articles
1. Otomotif Tabloid, PT Dunia Otomotifindo - Group of Magazine as Photographer from May 2, 1994 to June 14, 2001 2. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photographer from June 15, 2001 to December 31, 2001 3. Otosport Tabloid, Automotive Media Supporting Unit, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2002 to December 31, 2002 4. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2003 to April 5, 2003 5. Auto Bild Magazine, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from May 6, 2003 to December 31, 2008 6. Photographic Section, Auto Bild Editorial Department, Automotif Media, Publishing II Division, PT Infometro Mediatama - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2009 to October 31, 2014 7. aftermarketplus.id as Editor in Chief from August 2, 2015 to present