AFTERMARKETPLUS.id – Tampilan sepeda motor bergaya retro memang selalu enak untuk dilihat, seperti yang terlihat pada big bike dari Italia ini, yaitu Moto Guzzi V7 Stone. Kami mendapat kesempatan untuk mencoba motor yang dibanderol Rp 475 juta (on the road) DKI Jakarta secara langsung.
Kalau melihat sosoknya yang simpel, tampak bahwa Moto Guzzi V7 Stone ini memang siap untuk dimodifikasi sesuai dengan selera pemiliknya.
Namun walaupun dengan tampilan standar saja, sebagai motor bergaya retro modern yang menggunakan pelek 18 inci di depan dan 17 inci di belakang serta dibalut ban Pirelli Sport Demon berukuran 100/90-18 dan 130/80-17 ini sudah terlihat keren.
Apalagi sistem pengereman menggunakan single disc berdiameter 320 mm di depan dijepit kaliper Brembo tipe axial 4 piston. Sedang rem belakang menggunakan cakram 260 mm dengan kaliper 2 piston. Dilengkapi juga dengan sistem ABS (Anti-lock Braking System) 2 channel sebagai kelengkapan standar. Terbukti ketika moto Guzzi V7 Stone mampu menarik perhatian pengguna jalan lain ketika melaju dikepadatan lalu lintas Ibukota.
Rencananya Moto Guzzi V7 Stone ini akan kami ajak ke daerah Sukabumi dengan melintasi berbagai kondisi jalan untuk mengetahui seberapa mumpuninya motor ini. Namun melihat curah hujan yang tinggi, akhirnya kami putuskan untuk riding ke daerah Gunung Batu, Jonggol yang jalurnya juga tak kalah menantang.
Mempunyai tinggi jok 770 mm dengan ukuran tidak terlalu lebar, membuat posisi duduk pengendara menjadi nyaman, apalagi dengan tinggi 173 cm seperti kami dapat menapakkan kaki ke tanah tanpa harus jinjit.
Ini menjadi keuntungan tersendiri ketika kami sempat terjebak kemacetan di pasar Jonggol dan harus sering berhenti. Bahkan pada saat ditanjakan kami juga menemui kendala yang sama.
Mempunyai model setang pipa yang lebar, mengendarai Moto Guzzi V7 Stone semakin percaya diri. Walaupun hanya dengan satu buah panel instrumen berbentuk bulat, namun padat dengan semua informasi seperti indikator-indikator di sisi jarum spido seperti, high beam, MGCT (Moto Guzzi Traction Control) low fuel, netral, MIL (Malfunction Indicator Lamp), shift light, sein serta ABS.
Dan dibagian bawah spidometer terdapat layar LCD, isinya ada realtime fuel consumption, suhu udara, jam, MGTC, gear position, odometer, tripmeter, trip time, average speed dan average fuel consumption.
Memasuki daerah Gunung Batu dengan jalan berliku, handling Moto Guzzi V7 Stone ini masih lumayan enak. Walaupun tangki bensinnya lebar, namun nyaman dijepit paha, sehingga pengendalian V7 Stone juga mudah.
Jalur menuju Gunung Batu yang kami lewati ini sering diguyur hujan deras, sehingga di beberapa titik kami sering melibas jalan berlubang. Beruntung suspensi depan teleskopik dan sokbreker belakang ganda dari Kayaba mampu meredam dengan baik.
Moto Guzzi V7 Stone mengusung mesin v-twin 90 derajat dengan konfigurasi melintang, kapasitas 744 cc dengan 2 katup per silinder dengan rasio kompresi 10,5:1. Tenaga maksimal yang dihasilkan sebesar 52 dk @6.200 rpm dan torsi 60 Nm @4.900 rpm.
Makanya V7 Stone ketika melewati jalan menanjak sama sekali tidak mengalami kesulitan berarti. Tenaganya berasa sangat melimpah. Apalagi untuk mengasapi kendaraan lain, gampang banget.
[MNR]
