AFTERMARKETPLUS.id - Julian Johan pereli asal Indonesia akan mengikuti gelaran balap bergengsi Dakar Rally 2026.
Dirinya mengumumkan akan melakukan sesi latihan bersama tim asal Perancis, Compagnie Saharienne, yang rencananya diselenggarakan di Gurun Sahara, Afrika Utara, pada September 2025.
Latihan di Gurun Sahara menjadikan rangkaian tes untuk menyusuri gurun pasir Arab Saudi.
Di samping itu, latihan ini juga dimaksudkan agar menopang performa, mengingat pada kompetisi ini akan lebih berat dari Asia Cross Country Rally (AXCR) yang pernah ia lakoni pada 2023 dan 2024.
Sebelumnya, di awal Agustus 2025 lalu Julian Johan bersama beberapa timnya sempat melakukan latihan perdana yang dilakukan di Pasir Gumuk, Yogyakarta.
Menurutnya, sesi tersebut dimanfaatkan untuk membiasakan diri mengendarai mobil di kondisi pasir dan mencari ritme agar mendapatkan bayangan nantinya akan seperti apa.
"Jadi kalau kemarin yang di Gumuk Pasir (Yogyakarta) itu latihan pertama. Sebenarnya pada saat latihan kemarin, lokasi itu adalah yang paling menyerupai dengan padang pasir, karena di Indonesia enggak ada yang seperti itu, jadi kita fokuskan latihan di Gumuk Pasir. Kemarin saya pakai Toyota Fortuner yang dipinjamkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM), di mana mereka juga menjadi salah satu sponsor saya. Mobilnya pun belum ada modifikasi apa-apa, hanya mengganti ban dengan jenis MT agar bisa lebih maksimal latihannya," ujar Julian Johan atau yang akrab disapa Jeje (25/8/2025).
Kemudian untuk latihan di Gurun Sahara, Africa Utara, Julian Johan akan melakukan beberapa test yang akan menggunakan Toyota Land Cruiser 100, SUV yang bakal ia geber di Dakar Rally 2026.
Julian Johan mengatakan, dalam mengikuti rally paling ganas di dunia ini, lebih memungkinkan untuk melakukan penyewaan kendaraan dari tim yang memang sudah memiliki pengalaman.
Alasan tersebut juga untuk menghindari beberapa hal terkait regulasi, pengiriman serta biaya yang akan lebih membengkak.
"Pada saat latihan berikutnya akan kita lakukan di Gurun Sahara di Afrika. Itu baru pakai mobil yang akan digunakan balap di Dakar nantinya. Jadi nanti yang latihan di awal September itu sudah menggunakan mobil balap itu dan mobilnya adalah Toyota Land Cruiser seri 100 yang mana disiapkannya juga dari Perancis," terang Jeje.
"Kenapa tidak bawa mobil dari Indonesia? Karena balik lagi terlalu besar resikonya untuk kita di sini yang awam belum pernah ikut Dakar. Belum tahu persis spesifikasinya harus bangun seperti apa, biayanya akan terlalu lebih mahal lagi jadi lebih baik sewa di satu workshop yang memang sudah langganan ikut Dakar dan sewanya itu sudah include dengan truck support, mekanik, dan tim supportnya," ujarnya.
Julian Johan akan ditemani oleh co-driver asal Perancis yang telah memiliki pengalaman mengikuti ajang Dakar Rally.
Hal ini juga dilakukan mengingat apabila co-driver dari Indonesia sama-sama belum memiliki pengalaman di Dakar, baik itu secara pengalaman ataupun membaca road book yang diberikan oleh penyelenggara di tengah gurun pasir.
"Co-drivernya akan berpasangan dengan co-driver berpengalaman dari Prancis. Jadi memang untuk Dakar ini akhirnya saya memutuskan co-drivernya dengan orang yang memang sudah pengalaman untuk lebih meminimalisir, misalnya ada resiko-resiko seperti hilang atau tersesat di gurun pasir atau yang lain-lainnya. Namanya Mathieu Monplaisi, dia juga memiliki pengalaman di Dakar ini," tutup Julian Johan.
Adapun beberapa hal yang nantinya akan ia pelajari dari latihan bersama tim dan co-driver adalah terkait adaptasi terhadap mobil yang menggunakan setir kiri, setting mobil, kemudian belajar teknik menyetir di gurun pasir, termasuk mempelajari navigasi yang menjadi hal penting untuk kompetisi Dakar.
#Asia Cross Country Rally (AXCR) 2026 #Dakar Rally 2026

List Comment
No Comment