Rifat Sungkar Bagikan Tips Cara Merawat Kendaraan yang Sering Diam di Garasi

Foto: Istimewa

AFTERMARKETPLUS.id – Terkadang, kendaraan diam lama tidak digunakan di dalam garasi. Biasanya dialami konsumen yang memiliki kendaraan lebih dari satu. Baik saat pandemi atau tidak, sebaiknya kendaraan perlu dirawat meski dalam keadaan tak bergerak. Dalam acara ‘MMKSI Virtual Interview’ bersama wartawan (9/9/2021), mantan pereli WRC (World Rally Championship) sekaligus Brand Ambassador Mitsubishi, Rifat Sungkar berbagi tips kepada kami.

“Setiap pemilik kendaraan wajib membaca buku panduan pemilik. Karena banyak informasi yang bisa didapat di buku panduan itu, mulai dari masa garansi, fitur keselamatan hingga spesifikasi umum kendaraan. Sayangnya banyak yang tidak membaca buku manual ketika membeli kendaraan. Padahal setiap kendaraan punya fitur dan penanganan yang berbeda,” Rifat Sungkar memulai penjelasannya.

Ia memberi contoh, “misalnya mobil dengan fitur smart entry, banyak konsumen yang tak tahu prosedur kalau tiba-tiba baterai remote lemah. Nah makanya setiap membeli mobil wajib kenali dulu kendaraan kita. Paling penting ketahui jenis bahan bakar dan transmisi kendaraan”

“Pertama Petrol. Banyak yang tidak paham tipe oktan berapa yang dibutuhkan kendaraan. Kebanyakan cari yang paling efisien, jadi beli bahan bakar dengan kualitas oktan rendah. Padahal bisa bikin mesin knocking (ngelitik), ruang bakar kotor dan piston rusak. Kalau terdesak sih kadang-kadang tidak mengapa. Tapi lebih baik sesuaikan dengan anjuran di buku manual,” jelas Rifat.

Pereli nasional yang pernah menjadi runner-up APRC (Asia Pacific Rally Championship) ini juga sering mendengar pemilik yang sering menambah oktan dengan mencampur bensin. Menurutnya tindakan ini tidak baik karena struktur bahan bakar terbuat dari mineral dan kimia. Kalau dicampur tingkat oksidasinya bisa tak senyawa yang membuat ECU (Electronic Control Unit) jadi bingung menentukan jenis bahan bakar apa yang sedang digunakan.

Rifat juga sempat menyinggung soal kebiasaan pemilik mengisi bensin saat tangki bensin sudah benar-benar hampir habis.

“Kalau saya punya kebiasaan isi bensin ketika indikator sisa bahan bakar masih di atas setengah. Karena kalau kurang dari setengah, kotoran yang mengendap di bagian dasar tangki bahan bakar bisa terhisap pompa bensin dan masuk ke saringan bensin yang mengakibatkan usia pakai filter jadi lebih pendek,” jelas Rifat.

Bagaimana kalau mobil melaju dengan kondisi tangki bensin benar-benar hampir kosong? Kata Rifat fuel pump atau pompa bensin juga akan bekerja lebih keras karena posisi permukaan bensin di dalam tangki tidak selamanya datar. “Kalau jalannya berkelok pompa bensin jadi bisa overheat (kepanasan). Apalagi kalau sampai kosong sekali, ada potensi pompa bensin malah jadi menyedot kotoran. Jadi sangat tidak disarankan,” katanya.

“Selanjutnya Papers atau surat-surat. Sekarang sudah ada tilang elektronik, jadi pihak kepolisian bisa mengenali kendaraan kita secara akurat di jalan. Kita pun harus patuh undang-undang termasuk soal masa perpanjangan STNK,” terangnya.

Ban juga menjadi salah satu komponen penting kendaraan yang waib diperhatikan menurut Rifat. Apalagi kalau mobil tak digunakan dalam waktu lama ban terlihat awet meski ada masa kadaluwarsa.

“Merawat ban sebetulnya mudah cukup dengan menyimpan kendaraan di ruangan dengan temperatur yang rendah. Karena lawan karet adalah panas. Kedua, tekanan ban. Ban yang kempes bisa membuat dinding ban jadi mudah rusak. Simpan ban di ruangan dengan temperatur yang stabil dengan tekanan yang tepat untuk mengurangi kerusakan ban akibat flat spot. Kalau posisi mobil diam di satu titik yang sama selama lebih dari satu bulan, sebaiknya dimaju-mundurkan saja,” jelasnya.

Ia juga memberi tips seputar memanaskan mesin kendaraan sebelum digunakan.

“Saat ini jenis pelumas lebih banyak yang encer. Formulanya juga sudah disempurnakan sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan. Sehingga tak perlu lagi menunggu lama untuk memanaskan mesin karena pelumas yang ada sudah menyesuaikan dengan kondisi mesin kendaraan. Kecuali mobil yang memakai mesin dengan turbo. Setelah berkendara kalau ingin usia perangkat mesinnya panjang, setelah dipakai biarkan mesin menyala sebentar untuk menurunkan suhu sebelum dimatikan,” terang Rifat.

Memilih Disinfektan yang sesuai untuk kendaraan

Rifat juga berbagi sedikit tips tentang memilih disinfektan untuk kendaraan. Pandemi covid-19 membuat beberapa bengkel menawarkan layanan disinfektan kendaraan. Menurut Rifat pilih disinfektan yang memakai bahan dasar air (water-based) bukan chemical-based.

“Kabin kendaraan kan sering terapar panas luar biasa dari luar. Jadi water-based disinfektan bisa membantu mengatur kelembapan di dalam kabin,” tutup Rifat.

[MNR]

About pekik udi irianto 2274 Articles
1. Otomotif Tabloid, PT Dunia Otomotifindo - Group of Magazine as Photographer from May 2, 1994 to June 14, 2001 2. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photographer from June 15, 2001 to December 31, 2001 3. Otosport Tabloid, Automotive Media Supporting Unit, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2002 to December 31, 2002 4. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2003 to April 5, 2003 5. Auto Bild Magazine, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from May 6, 2003 to December 31, 2008 6. Photographic Section, Auto Bild Editorial Department, Automotif Media, Publishing II Division, PT Infometro Mediatama - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2009 to October 31, 2014 7. aftermarketplus.id as Editor in Chief from August 2, 2015 to present