AFTERMARKETPLUS.id – Brand Kendaraan BYD telah membuktikan diri sebagai pemain utama di industri kendaraan listrik (EV) global dengan fokus pada inovasi baterai lithium-iron-phosphate (LFP).
Berawal sebagai produsen baterai, BYD dengan cepat menguasai teknologi LFP yang terkenal akan keamanan, daya tahan, dan biaya yang lebih rendah.
Keunggulan ini menjadi pondasi kesuksesan perusahaan dalam memperluas jangkauan kendaraan listriknya di seluruh dunia.
Selain sebagai salah satu pelopor produksi massal kendaraan listrik, BYD memulai debutnya dengan model F3DM yang membuka jalan bagi rangkaian kendaraan New Energy Vehicles (NEVs) yang mencakup mobil penumpang, bus, truk, hingga kereta api.
Hingga saat ini, BYD telah memperluas kehadirannya di lebih dari 94 negara dan 400 kota besar di enam benua, menciptakan ekosistem produksi global yang mencakup Asia Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan Australia.
“Setiap langkah BYD selama 30 tahun ini adalah tonggak penting dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dari memimpin inovasi dalam teknologi baterai hingga menjadi pemimpin dalam kendaraan energi baru, setiap pencapaian mencerminkan komitmen kami untuk perubahan positif,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia kepada aftermarketplus.id (26/11/2024).
Eagle juga menjelaskan, Investasi besar-besaran BYD dalam penelitian dan pengembangan (R&D) telah menghasilkan teknologi revolusioner seperti blade battery, e-Platform 3.0, dan sistem penggerak listrik canggih.
Dengan lebih dari 100.000 insinyur dan teknisi yang bekerja di 11 pusat penelitian di seluruh dunia, BYD menjadi produsen mobil dengan tim R&D terbesar di industri.
Teknologi blade battery, misalnya, meningkatkan keselamatan kendaraan listrik secara signifikan dan memperpanjang masa pakai baterai, memberikan BYD keunggulan di pasar yang semakin kompetitif.
Platform e-Platform 3.0 memungkinkan produksi kendaraan yang lebih efisien dan serbaguna, menjadikan BYD sebagai pemimpin inovasi teknologi EV.
Lebih lanjut, ia berujar bahwa melalui inovasi dan ekspansi global, BYD tidak hanya menciptakan kendaraan listrik yang lebih terjangkau tetapi juga membantu mempercepat transisi dunia ke energi bersih.
“Kami terus mendorong batas-batas kemungkinan untuk menciptakan solusi mobilitas yang lebih bersih dan efisien,” tambah Eagle Zhao.
Dengan teknologi baterai LFP sebagai senjata utama dan komitmen kuat terhadap inovasi, BYD siap mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam revolusi kendaraan listrik global.
Aftermarketplus.id memantau, tahun 2024 BYD mencatatkan telah memproduksi 10 juta NEVs. Pencapaian ini sebagai komitmen BYD terhadap pembangunan berkelanjutan dan menjadikannya produsen mobil pertama di dunia yang mencapai angka cukup besar.
Selain itu, produksi 5 juta kendaraan NEVs BYD pertama membutuhkan waktu 15 tahun, namun hanya membutuhkan 15 bulan untuk memproduksi 5 juta NEVs selanjutnya.
Hingga kini BYD kembali menandai momen bersejarah dalam perayaan 30 tahun perjalanannya dengan produksi kendaraan energi baru ke-10 juta yang diperoleh hanya dengan kurun waktu lebih dari 2 bulan sejak pencapaian produksi NEV ke-9 juta sebelumya.
Di Indonesia, BYD berhasil menjadi leading player di pasar otomotif nasional, dengan penjualan mencapai lebih dari 11.000 unit sejak Juli 2024.
BYD memperkuat posisi di Indonesia dengan memiliki 31 diler yang tersebar di 18 kota. Penambahan diler akan terus dilakukan BYD ke depannya.
[Sigit Akbar]