AFTERMARKETPLUS.id - Meski penjualan kendaraan tahun 2024 mengalami penurunan, Toyota Astra Motor (TAM) optimis tahun 2025 mendatang penjualan kendaraan bakal naik.

Hal ini jadi tantangan mereka dalam menyesuaikan pada tiga bulan pertama di tahun depan.

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM menjelaskan kebutuhan market bakal tumbuh seiring berjalannya tahun 2025. Ia menyebut, bulan Ramadhan kerap terjadi kenaikan daya beli masyarakat terkait kendaraan.

Selain itu, pihaknya yakin jika pemerintah sedang mencari solusi terkait pertahanan ekonomi nasional, khususnya untuk ekonomi industri otomotif.

“Saya yakin pemerintah sedang berjuang, memberikan insentif dan berbagai evaluasi kebijakan,” jelas Anton kepada aftermarketplus.id disela sela acara Journalist Test Drive Toyota ‘Melaju dengan Rangga’ (13/12/2024).

ia juga menjelaskan, pihak Toyota Astra Motor saat ini mendistribusikan kendaraan yang terjual penjualan sebesar 90% dari rakitan lokal alias Completely Knok Down (CKD). Sedangkan, 10% kendaraan lainnya berasal dari import langsung, yakni Completely Built Up (CBU).

Terkait naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan juga opsen pajak, Jimmi mengabarkan jika pihaknya terus melakukan komunikasi aktif dengan Gaikindo, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

“Contohnya kan Pak Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian Indonesia waktu di GJAW 2024 lalu, menyampaikan pemerintah sedang menggodok beberapa subsidi-subsidi atau insentif gitu ya. Bentuknya seperti apa, kita masih tunggu gitu. Kedua, pemerintah daerah juga saya rasa dengan berjalannya waktu, sekarang sedang membicarakan juga," ujar Anton.

"Jadi setiap daerah, beda-beda gitu ya. Ada yang mungkin memikirkan apakah ada insentif ataukah ada pengurangan pajak dan lain-lain. Jadi mudah-mudahan harapan kami, ini kan selalu akan dievaluasi gitu ya, efektivitasnya dari pajak ini,” pungkas Anton Jimmi.

[MNR]

#toyota #Penjualan Toyota