AFTERMARKETPLUS.id - Peta persaingan mobil listrik di Indonesia kini memasuki babak baru.
Tak lagi hanya soal harga, jarak tempuh, atau fitur canggih, kini fokus bergeser ke domestikasi produksi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Di tengah ambisi besar pemerintah untuk mendorong industri kendaraan listrik nasional, VinFast-pabrikan asal Vietnam-muncul sebagai pemain baru dengan strategi yang matang dan agresif.
Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia mengatakan (3/11/2025), "VinFast tidak hanya datang membawa janji, tetapi datang membawa komitmen nyata. Menurutnya, insentif seperti pembebasan bea masuk dan potongan PPnBM adalah "nyawa" bagi pabrikan EV. Namun, insentif itu hanya bisa diperoleh jika pabrikan memenuhi syarat TKDN sesuai peta jalan pemerintah."
"Aturan termasuk TKDN 60 persen tidak menjadi masalah. Kita masih ada waktu dua tahun, tinggal kita cari sumber yang efisien dan berkualitas," imbuh Kariyanto dengan optimisme tinggi.
Pabrik Subang Jadi Pusat Produksi EV VinFast di Indonesia
Sebagai bukti keseriusan, pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, tengah disiapkan secara masif di atas lahan seluas 170 hektare.
Pabrik ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi 50.000 unit per tahun dan akan menjadi pusat ekosistem kendaraan listrik VinFast di Indonesia.
Bukan hanya fasilitas perakitan, tetapi juga pengembangan rantai pasok lokal dan kemitraan dengan supplier komponen domestik.
VinFast VF 3, Mobil Listrik Mini Pertama yang Diproduksi Lokal
Model perdana yang akan diproduksi di pabrik Subang adalah VinFast VF 3, mobil listrik mungil yang siap menjadi "game changer" di segmen harga terjangkau.
Langkah ini mirip dengan strategi Wuling Air EV yang sukses menembus pasar massal Indonesia.
Dengan karakter kompak, efisien, dan futuristik, VF 3 diyakini akan menjadi motor penggerak utama penjualan VinFast di tahap awal produksi lokal.
Target TKDN 60% di 2027, VinFast Tantang Pemain Lama
VinFast menargetkan TKDN 40% saat produksi dimulai tahun 2026, kemudian meningkat menjadi 60% pada 2027.
Langkah ini menempatkan mereka sejajar dengan pemain besar lain yang sudah mencapai TKDN tinggi, seperti Hyundai dan Wuling.
Namun, tantangan sesungguhnya ada pada integrasi komponen baterai dan sistem elektronik lokal, dua elemen krusial dalam produksi kendaraan listrik.
Dari Vietnam ke Indonesia: Strategi Jangka Panjang VinFast
VinFast bukan sekadar menjual mobil listrik di Indonesia. Mereka membeli tiket untuk menjadi pemain jangka panjang di pasar otomotif nasional.
Dengan investasi besar, pembangunan pabrik, dan kolaborasi supplier lokal, VinFast ingin membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di tanah air bukan hanya dengan harga, tetapi dengan kontribusi nyata pada industri dalam negeri.
VinFast Siap Jadi Penantang Serius di Panggung EV Indonesia
Dalam waktu dua tahun ke depan, perjalanan VinFast dari importir CBU menuju produsen lokal akan menjadi salah satu cerita paling menarik di dunia otomotif Indonesia.
Jika target TKDN 60% tercapai, bukan tidak mungkin VinFast akan menjadi ikon baru mobil listrik produksi lokal yang mampu menantang dominasi merek-merek besar asal Korea dan China.
List Comment
No Comment