AFTERMARKETPLUS.id – Viralnya video seorang konsumen pemilik mobil listrik Wuling Air ev yang sedang mengisi baterai di SPBU Shell.
Dalam penjelasannya, ia mengisi baterai untuk jarak 25 kilometer kapasitas hanya 10%.
Bahkan, dalam sajian dari @terangmedia di Tiktok, biaya yang harus ia gelontorkan sebanyak Rp 85 ribu. Jika pengisian penuh, ia berasumsi harus merogoh kocek hingga Rp 850 ribu.
“Menurut gua lebih mahal dibandingkan dengan bensin, belum errornya. Rp 850 ribu untuk 300 kilometer Wuling ini lebih mahal dibandingkan dengan isi Lamborghini sama Ferarri,” paparnya.
Video tersebut langsung viral di berbagai platform yang memposting ulang dan dibanjiri komentar. Banyak netizen yang akhirnya mempertanyakan kembali terkait efektifitas dan efisiensi kendaraan listrik.
Bagaimana pendapat pengamat otomotif?
Fitra Eri, pengamat otomotif turut berkomentar atas video viralnya konsumen Wuling tersebut.
“Rp 85 ribu itu dapat kesempatan charge selama 30 menit, juga 5 mini pastri dan 2 kopi,” terang Fitra
Ia juga menjelaskan, pengecasan tersebut merupakan paket yang diberikan dari Shell. Sedangkan, pengecasan yang diberikan Shell selama 30 menit itu volume 50 KW.
Jumlah tersebut jika dihitung selama 30 menit, kendaraan mendapatkan 25 Kwh. Padahal, mobil listrik Wuling tidak bisa dicas dengan volume 50 KW.
Fitra Eri berujar, Wuling hanya mampu menampung 7 KW. Dalam setengah jam, kendaraan hanya mendapatkan 3-3,5 KW/jam.
“Angka tersebut 10-15% dari baterai ini, itulah mengapa listrik yang terisi sedikit. Karena mobil tidak mampu menerima listrik sebesar itu di Shell,” jelas Pembalap itu.
Fitra mengarahkan, jika konsumen ingin mengecas mobil listrik Wuling EV untuk dapat melakukannya cukup di rumah dengan asumsi dari 0-100% tidak sampai Rp 50 ribu rupiah.
[Sigit Akbar]
