AFTERMARKETPLUS.id – Jeep di bawah naungan Stellantis Group merupakan salah satu kendaraan premium yang turut mewarnai pasar otomotif di Indonesia.
Selain berencana mengembangkan dan memperkenalkan kendaraan elektrifikasi ke depannya, Dhani Yahya, COO DAS Indonesia mengatakan bahwa harga kendaraan Jeep justru dapat diturunkan.
Bahkan, menurutnya penurunan harga terbilang signifikan hingga 30 persen.
“Rate kita selama ini menyesuaikan karena kontribusi import duty sampai 50 persen, jika case ini bisa ditekan harga bisa lebih murah 20-30 persen,” papar Dhani kepada aftermarketplus.id di acara Gala Dinner Jeep Indonesia di Episode Hotel, Tangerang (14/11/2022).
Salah satu caranya, menurut Dhani ialah dengan mempelajari kemungkinan Completely Knock Down (CKD) kendaraan Jeep di Indonesia.
Sebab, dengan CKD perhitungan pajak turun signifikan sehingga mempengaruhi dari penentuan harga. “CKD mungkin tetap kena pajak paling 20 persenan, karena masuk kendaraan sebagai part,” kata Dhani.
Ia berujar, selain berdampak positif penurunan harga, dengan sistem CKD supply kendaraan akan semakin besar. Jumlah supply dapat meningat mulai 700 hingga 1000 unit jika dibandingkan dengan CBU berkisar di angka 400 an unit.
“Tetap tahun depan kita studi dulu melihat kontribusi dan perkembangan ke depannya,” terang Dhani.
Aftermarketplus.id memantau, Jeep mendapatkan sales order tahun 2021 sebanyak 300 unit dengan dapat dideliver sebanyak 175 unit.
[MNR]