
AFTERMARKETPLUS.id – Sebenarnya Sobat dapat menilik kendaraan dari melihat suspensi yang diadopsi dari mobil tersebut. Apakah mobil ini berkarakter nyaman, sports dengan akurasi kemudi yang baik atau memang dirancang untuk level premium atau low cost.
Dengan beragam jenis penamaan suspensi yang ada, pada umumnya suspensi mobil hanya terbagi menjadi 3, yakni MacPherson, Torsion Beam dan Double Wisbone / Multi Link. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari masing-masing suspensi ini? Mari simak ulasan dari OtoPintar…

Sebelum mengenal lebih jauh, Sobat perlu mengenal yang namanya suspensi jenis independen. Suspensi ini menjadi syarat mutlak mobil modern karena akan ditempatkan di roda depan.
Dimana roda kanan dan kiri tidak terkoneksi secara langsung, sehingga lebih bebas bergerak. Hal ini bertujuan untuk memberi kenyamanan optimal dan grip ban yang lebih baik, terutama untuk penggerak roda depan alias FWD (Front Wheel Drive).
Namun karena suspensi jenis independen ini berkerja masing-masing, maka diperlukan batang stabilizer yang bertugas mengkoneksikan gerakan roda kanan dan kiri agar tidak terlalu bebas bekerja. Tujuannya, untuk memberikan stabilitas di kendaraan.
MacPherson Strut
Jenis ini merupakan suspensi independen yang mayoritas mobil gunakan saat ini di bagian depan. Kenyamanan dan simpelnya kontruksi jenis suspensi ini menjadi daya tarik produsen mobil lantaran biaya produksi yang lebih terjangkau.
Torsion Beam
Perpaduan MacPherson di roda depan dan Torsion Beam di roda belakang menjadi komposisi paling ideal untuk menekan biaya produksi kendaraan.

Torsion Beam ini menyerupai rigid axle alias penerapan gardan, namun dalam versi bobot ringannya. Dimana roda kanan dan kiri saling terkoneksi. Namun gerakannya tetap dibatasi oleh sebuah batang melintang yang menghubungkan sasis dengan Torsion Beam.
Honda Civic Wonder, Toyota Starlet dan Fiat Uno pernah menerapkan suspensi ini. Namun tren suspensi independen dan keluhan bantingan yang cukup keras membuat jenis ini sempat ditanggalkan.
Torsion Beam baru disematkan kembali diera 2000-an dengan memisahkan per dan sokbrekernya untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik.
Double Wisbone / Multi Link
Ini merupakan suspensi dengan kontruksi rumit sehingga berdampak pada biaya produksi yang lebih mahal. Kontruksi independen merupakan kewajiban diterapkan pada jenis suspensi ini.
Salah satu keunggulan dari disain suspensi double wisbone adalah kemampuan menjaga permukaan telapak ban ke jalan selalu dalam kondisi optimal alias tegak lurus dengan permukaan jalan. Alhasil, grip ban menjadi maksimal tanpa menghilangkan kenyamana berkendara.
Suspensi multi link biasanya digunakan di area belakang lantaran bentuknya yang menyerupai banyak pipa-pipa (link). Alhasil, bobot suspensi menjadi lebih ringan lagi dibandingkan double wisbone yang kerap menggunakan besi cor dalam menopang kontruksinya.

Bobot yang lebih ringan pada suspensi akan berdampak pada kenyamanan dan kinerja sokbreker dalam meredam tendangan balik suspensi saat menghajar jalan rusak atau bergelombang.
Tak heran jika mobil-mobil balap kerap mengadopsi material aluminium bahkan karbon untuk mereduksi bobot di suspensi. Bahkan Nissan X-Trail generasi kedua sempat mengadopsi material ini meski akhirnya berdampak pada daya tahan yang tidak sekuat material besi untuk penggunaan harian.
Nah, kalo saat ini ada produsen mobil masih menyematkan suspensi independen di roda belakang, apalagi dengan kontruksi double wisbone atau multi link, artinya masuk dalam kategori premium car nih Sob..
Biasanya suspensi independen menjadi diperlukan saat produsen mobil perlu mengadopsi penggerak 4 roda alias AWD (All Wheel Drive) sebagai fitur keselamatan aktif.
[Dhany Ekasaputra]