AFTERMARKETPLUS.id - Siapa sangka bahwa suspensi aktif yang kini digadang-gadang produsen mobil China ternyata sudah hadir sejak tahun 1954.
Citroen pertama kali menerapkannya dengan basis hidropneumatik mobil produksi massal.
Suspensi aktif tercanggih dihadirkan pada gelaran balap Formula 1 tahun 1992 melalui tim Williams dan resmi dilarang pada tahun 1994.
Legenda balap - Aryton Senna - sebagai juara dunia tahun 1988, 1990 dan 1991 tak mampu menghadapi suspensi aktif milik tim Williams.
Hingga akhirnya memutuskan pindah ke tim Williams di tahun 1994 dan bersamaan dengan dilarangnya suspensi aktif dikejuaraan dunia Formula 1.
Tanpa suspensi aktif, tim Williams tentu perlu meriset kembali suspensi, aerodinamika dan sasis mobil balapnya.
Hal inilah yang membuat Aryton Senna perlu memacu besutannya hingga melewati limit dan berujung pada kematiannya di sirkuit Imola tahun 1994.
PRINSIP KERJA SUSPENSI
Dasar dari suspensi adalah sebuah sistem yang dirancang untuk meredam gerakan berlebih yang diterima tubuh saat berkendara.
Penggunaan per dan sokbreker menjadi tugas utama agar sasis kendaraan tetap minim guncangan saat melewati permukaan tidak rata.
Semakin empuk suspensi, otomatis akan membuat guncangan semakin dikit terjadi, namun efek body roll saat bermanuver semakin besar sehingga berimbas pada tingkat kestabilan kendaraan.
Imbasnya tentu ke faktor safety jika body roll tinggi.
SUSPENSI AKTIF
Solusinya adalah penerapan suspensi aktif agar efek body roll rendah alias stabil, namun tetap terasa empuk saat melewati jalan bergelombang.
Generasi Baby Boomers dan X pernah merasakan teknologi Citroen BX 19 GTi yang mampu berjalan stabil meski hanya 3 roda.
Saat itu Paul Mages sebagai engineer Citroen mengganti peran per dengan hidropneumatik.
Alhasil, tekanan hirdrolik ditiap roda dapat diatur berdasarkan input dari sensor. Wajar jika saat salah satu ban kempes, mobil masih dapat berjalan normal.
Tahun 1980-an, sistem elektronik pun diterapkan. Input dari beragam sensor akan diatur oleh komputer untuk merespon suspensi berdasarkan kondisi jalan, kecepatan atau saat bermanuver.
Nissan Q45 produksi tahun 1990 menjadi mobil pertama yang menerapkan full-active suspenssion.
Teknologi ini terus dikembangkan dan dipasang di Nissan Patrol dan Infinity QX80.
Puncaknya adalah suspensi aktif di tim Williams Renault tahun 1992 - 1993 yang berhasil mengantarkan 2 pembalapnya menjadi juara dunia - Nigel Mansell dan Alain Prost.
Bisa dibayangkan saat kecepatan tinggi, bodi mobil menurun untuk meminimalkan aliran udara di kolong sehingga lebih stabil secara otomatis.
Lalu saat bermanuver, bodi mobil dijaga agar tetap rata sehingga grip ban dapat bekerja dengan sangat optimal.
Begitu pun saat bertemu dengan jalan bergelombang, sensor akan memberi input, roda mana harus bergerak turun dan roda lainnya bergerak naik agar posisi sasis tetap rata.
Hal ini jelas bikin pengendara dan penumpang tidak merasakan guncangan berlebihan meski jalan rusak sekalipun.
Apakah suspensi aktif akan menjadi standar mobil produksi massal dalam beberapa tahun ke depan...?
#OtoPintar #Suspensi #SuspensiAktif #Citroen #ArytonSenna #Senna #Williams # Renault #Formula1 #ActiveSuspenssion

List Comment
No Comment