Pilih Teknologi Hybrid Atau Mobil Listrik Nih Sob ?

Foto: aftermarketplus.id

AFTERMARKETPLUS.id – Mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia, tengah naik daun. Zero Emission menjadi daya tarik produsen mobil dunia dalam merilis pilihan mobil listriknya. Apakah ini merupakan pilihan tepat untuk pasar Indonesia? Atau teknologi hybrid di mobil masih memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi? Simak ulasannya berikut ini.

Mobil Listrik

Pada dasarnya, mobil listrik dan mobil berbahan bakar fosil hanya dibedakan pada tangki dan baterai. Dimana semakin besar kapasitas tangki atau baterai, maka daya jelajahnya akan semakin jauh.

Sebagai gambaran, Hyundai Ionic 5 memiliki jarak tempuh dikisaran 384 – 481 km dengan kapasitas baterai sebesar 72,6 kWh – long range. Bandingkan dengan All New Toyota Yaris non hybrid produksi 2019 dengan kapasitas tangki 42 liter, mampu menempuh jarak hingga 771,4 km – hasil pengujian tim aftermarketplus.id.

Selain jarak tempuh, kendala berkutnya ada di waktu pengisian, dimana mobil berbahan bakar fosil hanya memerlukan waktu 5 – 10 menit untuk pengisian bahan bakar. Sedangkan mobil listrik perlu waktu hingga 15 – 45 menit untuk mencapai kapasitas 80% dengan mode quick charge alias pengisian cepat menggunakan daya listrik 20 – 150 kW di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).

Jika menggunakan pengisian di rumah atau home changing berdaya listrik 6.600 – 7.400 watt, akan memerlukan waktu hingga 7 jam. Apalagi jika menggunakan listrik rumah dengan adaptor charger, lama pengisian bisa mencapai 15 jam dengan daya listrik sebesar 3.300 watt.

Mobil Hybrid

Cerita berbeda saat mobil dilengkapi dengan teknologi hybrid, dimana didalamnya menggunakan 2 motor penggerak, yakni motor bakar dan motor listrik. Kolabrorasi keduanya memiliki beragam cara untuk menghasilkan jarak tempuh yang jauh, serta emisi gas buang serendah mungkin.

Seperti yang dilakukan Toyota pada Yaris Cross hybrid. Perpaduan antara motor bakar dan motor listrik, membuat konsumsi BBM-nya diklaim hingga 31 km/liter dan emisi gas buang yang lebih rendah hingga 50% dari mesin bensin pada umumnya. Hal ini dikarenakan Toyota Yaris Cross hybrid dapat bekerja dalam mode EV alias mobil listrik, sehingga tidak menghasilkan emisi gas buang.

Bahkan saat motor bakar bekerja, Toyota mengadopsi Atkinson cycle engine agar mampu bekerja sangat efisien. Hal ini dikarenakan prinsip kerja Atkinson cycle mampu bekerja dengan bahan bakar yang sangat sedikit, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan juga menjadi begitu minim.

Tak kalah penting, Toyota Yaris Cross hybrid ini memiliki waktu pengisian bahan bakar layaknya mobil konvensional. Dengan kapasitas 36 liter dan konsumsi BBM mencapai 31 km/l, secara matematis, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 1.116 km. Aftermarketplus.id akan membuktikan dalam perjalanan Holiday Test Drive 2024 mendatang menuju pulau Dewata.

[Dhany Ekasaputra]

About Dhany Ekasaputra 291 Articles
Experience 1. Racing Driver (1999-2002) 2. Testing Driver, e.g : Lamborghini Aventador, Lamborghini Gallardo, Lotus Elise, Nissan GT-R, Nissan Juke R, McLaren 650 S, etc (2001-2015) 3. Journalist Otosport (2001-2003) 4. Journalist Auto Bild Indonesia (2003-2009) 5. Technical Editor Auto Bild Indonesia (2009-2015) 6. Instructor Safety Institute Indonesia (2014-2016) 7. Operational Manager PT OtoMontir Kreasi Indonesia (2015-2017) 8. Managing Editor aftermarketplus.id (2017- )