Sembilan Faktor yang Bikin Motor Jadi Boros Bensin

Foto: Istimewa

AFTERMARKETPLUS.id – Kenaikan harga BBM membuat biaya operasional kendaraan turut membengkak. Untuk itu, Sobat harus paham pada faktor-faktor yang bikin motor jadi boros bensin.

Apalagi isu menurunnya kualitas bensin lansiran Pertamina usai kenaikan harga cukup viral di sosmed. Entah hanya perasaan atau memang kenyataannya, tapi artikel ini tidak membahas mengenai fenomena tersebut.

Untuk itu, tak ada salahnya untuk mengoptimalkan kondisi dan cara berkendara Sobat agar beban biaya operasional kendaraan tidak semakin merogoh kocek kian dalam. 

1. Jaga tekanan angin ban

Terlihat sepele namun silahkan bertanya pada diri sendiri, kapan terakhir memeriksa tekanan angin ban motor Sobat? 

Jika tekanan angin kurang, otomatis gesekan ban kian besar sehingga membebani mesin saat berakselerasi. Apalagi jika ukuran ban telah up-grade, sehingga membuat bobot dan diameter total roda akan bertambah.

2. Kebersihan Filter Udara

Proses pembakaran akan selalu memerlukan udara. Jika pasokannya terganggu akibat kondisi filter udara yang kotor, maka komposisi campuran ideal bensin – udara akan sulit tercapai. Buntutnya, konsumsi BBM menjadi lebih boros. 

3. Kondisi Busi

Tak berbeda dengan filter udara, proses pembakaran di ruang bakar akan selalu memerlukan pemantik untuk menyalakan campuran bensin – udara. 

Nah, pastikan busi masih dalam kondisi baik, dengan memperhatikan ujung center elektrode apakah masih lancip atau mulai membulat. Begitu pun dengan jarak antar elektrode yang sebaiknya dijaga pada ukuran 0.8 – 1 mm.

4. Injektor

Tak kalah penting, namun sangat krusial di mesin injeksi, lantaran peranti ini bertugas untuk mengubah bensin menjadi butiran kecil agar lebih mudah terbakar.

Jika kondisinya kotor, tentu sulit untuk membuat campuran bensin – udara menjadi homogen. Jika kondisi tersebut tak tercapai, maka akan ada bahan bakar yang tidak terbakar sehingga berdampak pada konsumsi BBM yang lebih boros.

5. Pelumas Mesin dan Gir

Sesuai dengan fungsinya, pelumas merupakan sebuah cairan yang bertugas untuk meminimalkan gesekan antar logam bergerak, baik pada mesin mau pun gigi transmisi.

Pastikan kondisinya masih baik agar fungsi pelumas dalam kondisi optimal dan tidak terkontaminasi oleh air, terutama ketika habis melewati banjir.

6. Bearing di Motor

Perannya menyerupai pelumas, bearing atau juga dikenal dengan laher memiliki fungsi untuk mengurangi gesekan antar komponen. Peranti ini banyak digunakan di area mesin, roda dan transmisi. 

Salah satu ciri kerusakannya adalah suara yang berdengung atau berisik saat komponen berputar. Untuk itu, pastikan kondisinya agar mesin tidak terbebani akibat gesekan berlebih dari bearing yang mulai aus atau rusak ini. 

7. Knalpot Racing

Knalpot minim hambatan memang bisa bikin tenaga mesin meningkat. Tapi… tenaga maksimal diperoleh saat putaran tinggi. Hal ini jelas bikin akselerasi di rpm rendah akan drop.

Kondisi ini tentu tidak cocok untuk lalu lintas stop and go. Sobat perlu mlintir gas lebih dalam saat berakselerasi sehingga kucuran bensin di injektor akan banyak. 

8. Roller Ringan/Per CVT Keras

Buat motor matik, roller ringan dan per CVT yang lebih keras dari standar akan membuat akselerasi membaik. Tapi efek negatifnya, saat melaju konstan, putaran mesin akan lebih tinggi. Hal inilah yang bikin konsumsi jadi lebih boros.

Carilah komposisi terbaik agar akselerasi tetap ok namun saat melaju konstan, putaran mesin tidak terlampau tinggi.

9. Per Sentrifugal Tidak Standar

Masih di area CVT, mengganti per sentrifugal yang lebih keras akan membuat konsumsi BBM menjadi lebih boros. 

Pasalnya, per sentrifugal yang keras akan menahan kampas kopling untuk tidak bersinggungan dengan mangkok CVT di putaran mesin rendah. Alhasil, Sobat perlu putaran mesin lebih tinggi biar motor dapat melaju. Kondisi ini tentu tidak cocok untuk stop and go.

[Dhany Ekasaputra]

About Dhany Ekasaputra 284 Articles
Experience 1. Racing Driver (1999-2002) 2. Testing Driver, e.g : Lamborghini Aventador, Lamborghini Gallardo, Lotus Elise, Nissan GT-R, Nissan Juke R, McLaren 650 S, etc (2001-2015) 3. Journalist Otosport (2001-2003) 4. Journalist Auto Bild Indonesia (2003-2009) 5. Technical Editor Auto Bild Indonesia (2009-2015) 6. Instructor Safety Institute Indonesia (2014-2016) 7. Operational Manager PT OtoMontir Kreasi Indonesia (2015-2017) 8. Managing Editor aftermarketplus.id (2017- )