AFTERMARKETPLUS.id – Harga Rp 697 juta untuk menebus Hyundai Kona Electric memang tidak murah. Apalagi kalau dibandingkan dengan Hyundai Kona bermesin bensin yang dijual Rp 393 juta.
Beli satu Hyundai Kona Electric, tinggal tambah Rp 90 jutaan lagi Anda bisa punya dua Hyundai Kona bermesin bensin. Bayangkan saja, harga sistem penggerak listrik mobil ini dinilai hampir setara dengan harga satu mobil versi bensinnya. Lalu memangnya apa benar biaya pemakaian mobil ini jauh lebih irit?
Jelas lebih hemat. Sederhanya begini, Hyundai Kona Electric memakai baterai berkapasitas 39,2 kWh. Baterai tersebut menurut klaim Hyundai sanggup untuk digunakan melaju sejauh 289 km.
Jadi kemampuan daya listrik mobil ini adalah 7,37 km per 1 kWh (289 km : 39,2 kWh). Tarif dasar listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara) saat ini adalah Rp 1.650 per kWh. Jadi untuk melaju sejauh 7,37 km Anda hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 1.650 saja.
Kalau ingin menghitung biaya per kilometer juga bisa. Konsumsi listrik Hyundai Kona per kilometer adalah sekitar 0.135 kWh (39,2 kWh : 289 km). Maka dikalikan tarif dasar listrik Rp 1.650 per kWh, biaya yang dikeluarkan oleh pengemudi Hyundai Kona Electric saat berkendara adalah sekitar Rp 223,8 per km.
Sekarang kita bandingkan dengan konsumsi BBM Hyundai Kona bermesin bensin 2,0 liter. Biar gampang, anggap konsumsi BBM Kona bermesin bensin adalah 10 km/liter. Harga Pertamax di Pertamina hari ini (10/3) adalah Rp 9.000 per liter. Berarti biaya per km yang dikeluarkan pemilik Hyundai Kona bermesin bensin adalah Rp 900.
Kalau setiap hari Anda dari rumah ke kantor dan kembali ke rumah menempuh jarak sekitar 30 km, maka setiap harinya Anda mengeluarkan biaya Rp 27.000 memakai Hyundai Kona bermesin bensin. Dikalikan sebulan (30 hari) biaya kebutuhan bensin mobil Anda adalah Rp 810.000.
Sedangkan biaya listrik Hyundai Kona Electric per harinya hanya sekitar Rp 6.714 saja (Rp 223,8 x 30 km). Kalau dikali sebulan, maka konsumsi listrik Kona hanya Rp 201.420. Jadi kalau pakai Hyundai Kona Electric, setiap bulannya Anda bisa berhemat Rp 608.580 (Rp 801.000 – Rp 608.580).
Jadi bila Anda bepergian rutin dari rumah ke kantor saja dengan jarak tempuh 30 km setiap harinya, dalam setahun (12 bulan) Anda bisa menabung Rp 7.302.960 hanya dari pengurangan biaya konsumsi energi saja.
Belum lagi biaya perawatan kendaraan. Kalau Hyundai Kona bermesin bensin, sudah asti Anda wajib mengganti oli setiap 10.000 km. Mobil listrik Hyundai Kona tak perlu ganti oli karena tak menggunakan mesin.
Perawatan berkala Hyundai Kona Electric juga intervalnya lebih panjang, yakni 15.000 km. Suku cadang yang diganti pun hanya komponen fast moving seperti kampas rem dan sebagainya. Terlebih lagi, Hyundai memberikan gratis biaya perawatan 5 tahun hingga 75.000 km. Kalau baterai listriknya bagaimana? Tenang Hyundai juga beri garansi sampai 8 tahun atau 160.000 km untuk baterai Lithium-ion.
Memang kalau ditotal sih belum akan sanggup untuk menutupi kelebihan biaya sistem penggerak listriknya yang seharga Rp 304 juta kalau dibandingkan dengan versi bensinnya.
Kesimpulannya, memang biaya pemakaian dan pemeliharaannya jauh lebih hemat ketimbang Kona bermesin bensin. Tetapi kalau harga mobil dihitung, jelas kelebihan biayanya tak dapat tertutupi oleh penghematan bahan bakar dan perawatan.
[MNR]