AFTERMARKETPLUS.id - Jika produsen asal Jepang berlomba-lomba dalam mengadopsi transmisi otomatis tanpa rasio gigi alias jenis CVT (Continously Variable Transmission), Hyundai seakan bertahan dengan transmisi otomatis 6 percepatan pada All New Santa Fe.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Transmisi otomatis dengan rasio gigi memiliki keunggulan dalam hal daya tahan. Lantaran gigi bertemu gigi, diyakini lebih kuat dalam menyalurkan tenaga mesin yang besar ke roda, ketimbang mengadopsi jenis belt di CVT.
MESIN POWERFULL
Apalagi Big SUV asal Korea ini mengadopsi dapur pacu powerfull berteknologi hybrid. Mesin bensin berkapasitas 1.600 cc turbocharged ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 180 ps dan torsi 265 Nm. Untuk motor listriknya sendiri, mampu menghasilkan 60,8 ps dan torsi 264 Nm di 1.700 rpm.
Saat motor bensin dan listrik bekerja bersamaan - kondisi akselerasi maksimal - kedua sumber tenaga mampu mengapai tenaga hingga 235 ps. Plus, torsi sebesar 367 Nm telah diraih sejak 1.000 rpm. Kebayang gimana rasanya nih Sob ?
Tak heran, saat kami mengadopsi mode berkendara SPORT dengan menggunakan paddle shift untuk mengatur transmisi otomatis 6 percepatannya, rasa berkendara Santa Fe begitu menyenangkan. Bobot 1.970 kg seakan tak menjadi beban untuk sebuah mesin yang begitu bertenaga.
Kelincahan Big SUV Korea ini cukup dapat diandalkan meski dimensinya 4.830 x 1.900 x 1.720 mm (P x L x T) yang tak dapat dibilang kompak. Untunglah, fitur Blindspot View Monitor (BVM) dan Surround View Monitor (SVM) alias kamera 360 hadir, di monitor panel instrumen Santa Fe Hybrid.
Alhasil, fitur ini kian memudahkan pengemudi saat melintas di jalan sempit. Plus, kamera spion aktif saat tuas sein digunakan. Tampilan pandangan yang lebih luas memudahkan saat hendak pindah jalur di jalan tol atau ketika hendak berbelok dikepadatan lalu lintas.
Tenaga mesin besar dan rasa berkendara yang menyenangkan, ternyata tidak dibayar mahal dengan biaya operasional berkendara. Dengan teknologi mesin direct injection membuat tekanan tinggi dari rasio kompresi mesin (10,5:1) dan turbocharged, mampu mereduksi terjadinya knocking.
Hal ini dikarenakan saat langkah kompresi, hanya udara saja yang dikompresikan dan bensin baru disemprotkan oleh injektor di dalam ruang bakar (direct injector), sesaat sebelum busi dipercikan. Tak heran jika Hyundai Santa Fe hybrid mampu bekerja efisien dalam hal konsumsi BBM.
Tercatat, konsumsi BBM Hyundai Santa Fe Hybrid ini mampu mencatat angka 15,5 Km/L dengan jarak pengujian hampir 1.482 km. Bahkan saat kami tes di kecepatan 80 km/jam, mode elektrik (EV mode), tetap dapat digunakan. Berbeda dengan kompetitornya yang rata-rata mentok dikecepatan 60 km/jam.
Untuk mempercepat pengisian baterai dengan mode regeneratif - alias memanfaatkan putaran roda ketika pedal gas diangkat - Hyundai memiliki hingga 3 level yang berimbas pada efek layaknya engine brake di mesin konvensional.
Mode ini paling asyik digunakan saat di jalan menurun ketika melintas rute perbukitan. Terbukti kan? Mesin powerfull dipadu dengan transmisi matik 6 percepatan bikin rasa berkendara Hyundai Santa Fe Hybrid begitu menyenangkan tanpa bikin kantong bolong.
[Dhany Ekasaputra]

List Comment
No Comment