AFTERMARKETPLUS.id - Mobil listrik keluarga, BYD M6 memang punya desain yang dewasa. Maksudnya, ia tidak tampil berlebihan dan terlihat bersahabat di mata konsumen Indonesia.

Kami sudah membahas desain, fitur dan kelengkapan mobil ini di dua artikel sebelumnya. Kali ini kita akan mengulas performa dan rasa berkendaranya.

Tetapi sebelum lanjut, pada artikel sebelumnya kami sempat membahas ada satu komponen penting dari mobil yang tak dimiliki BYD M6, yakni ban cadangan.

Betul, BYD M6 tidak memiliki ban cadangan. Lalu bagaimana bila Anda menemukan kondisi ban kempis atau bocor di tengah perjalanan.

Setelah kami cek ternyata BYD M6 menggunakan ban jenis RFT (Run-flat Tyre). Ban jenis ini bisa dipakai berjalan dengan aman dengan kecepatan tertentu walau tanpa tekanan angin atau kempis.

Ban RFT dikembangkan tetap melekat kuat pada pelek roda. Jadi meski tak memiliki ban cadangan, BYD M6 memberikan jaminan keselamatan yang memungkinkan Anda mencapai lokasi aman untuk melakukan penggantian ban sehingga mencegah Anda terdampar di lokasi yang tidak aman saat berkendara karena ban kempis.

Dalam kondisi darurat, BYD juga menyediakan Tyre Repair Kit untuk perbaikan sementara. BYD juga menyediakan fitur TPMS (Tyre Pressure Monitoring System) untuk membantu Anda mengecek tekanan angin di keempat ban sebelum memulai berkendara.

Rasa Berkendara

Itulah sebabnya, kualitas peredaman BYD M6 bukan yang paling empuk. Tipikal ban RFT memiliki diniding yang agak keras agar dapat dipakai berjalan ketika ban kempis.

Menariknya, BYD merancang peredaman suspensinya sedemikian rupa hingga tidak sampai mengganggu kenyamanan dalam berkendara.

Justru kualitas bantingan suspensinya layak diacungi jempol. Karena ia memakai suspensi dengan jarak ayun yang cukup panjang namun dengan respons yang cepat.

Sehingga mobil tidak terlalu mengayun yang membuat stabilitas berkendaranya sangat apik dipakai menghadapi permukaan jalan yang bergelombang ataupun menikung dalam kecepatan yang tidak rendah.

Dewasa, itu mungkin kata yang paling tepat untuk menggambarkan rasa berkendaranya.

Tidak hanya bantingan suspensinya yang dewasa, begitu juga dengan pergerakan kemudinya.

Ketika melaju dalam kecepatan tinggi, setirnya tidak terlalu agresif. Tetapi kemudinya terasa lincah saat diajak berkelit di kemacetan.

Visibilitas ke depan dan kebelakang cukup baik, hanya memang posisi pillar-A agak sedikit menganggu pandangan saat bermanuver menikung di jalanan perbukitan terutama di area quarter window.

Performa

BYD M6 dibekali motor listrik bertenaga 150 kW (varian tertinggi) dengan torsi puncak 310 Nm. Mobil berpenggerak roda depan ini diklaim mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam 8,6 detik dan sanggup mencapai jarak terjauh 530 km untuk sekali pengisian baterai penuh.

Baterai yang digunakan tipe BYD Blade Battery berkapasitas 71,8 kWh dengan kemampuan DC charging 115 kW dan AC charging 7 kW.

Lama pengisian baterai 30% hingga 80% menggunakan DC charging hanya 30 menit. Daya baterainya ini juga bisa diugunakan untuk mengihdupkan perangkat elektronik (VtoL).

Saat kami uji performanya dapat diandalkan. Hanya memang bila Anda punya ekspektasi akselerasi awal yang instant seperti yang ditemukan pada mobil listrik lainnya, harap turunkan sedikit harapan.

Karena BYD tahu betul pemilik mobil ini akan membawa Ayah, Ibu Anda beserta anak-anak Anda untuk berwisata atau berkeliling kota.

Jadi penyaluran tenaganya juga dibuat sedewasa mungkin agar tidak mengurangi kenyamanan para penumpang di dalam kabin.

Meski begitu jangan khawatir karena tenaga dan torsi besar miliknya sangat dapat diandalkan untuk menanjak di tanjakan yang curam sekalipun.

Kesimpulannya, BYD M6 memang MPV elektrik keluarga yang cocok buat Anda yang tidak suka tampil menonjol dan berkendara agresif.

Mobil menawarkan kabin yang luas dan nyaman. Banderol sebesar Rp 429 juta untuk varian termahalnya menurut kami dirasa cukup sepadan dengan apa yang ditawarkannya. Bagaimana menurut Anda?

[Rizky Satria]

#Test Drive #BYD M6 #Test Drive BYD M6