Test Drive Hyundai Kona Electric: Performa Mobil Listrik Rakitan Lokal

Rizky Satria | 20 Aug 2024

Full Width Image

AFTERMARKETPLUS.id - Hyundai Kona Electric diklaim sebagai mobil listrik dengan kandungan lokal paling tinggi di Indonesia saat ini.

Alasannya karena punya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 60 persen dengan baterai yang diproduksi lokal hasil konsorsium Hyundai-LG Energy Soutions.

Jelas predikat ini bikin kami penasaran. Bagaimana rasanya mengendarai mobil listrik rakitan lokal ini?.

Karena sudah terlalu penasaran, maka agak berbeda dari review lainnya kali ini kami akan langsung tancap gas bercerita tentang rasa berkendaranya.

Barulah kemudian pada artikel selanjutnya kami ulas eksterior, interior hingga fitur yang dimilikinya.

Performa dan pengendaraan

Hyundai Kona Electric dijual dalam tiga varian, Style, Prime dan Signature. Selain itu ada dua pilhan jarak tempuh, yakni Standard Range dan long Range.

Tipe Standard Range memakai baterai berkapasitas 48,9 kWh dengan jarak tempuh sampai 400 km.

Sedangkan Tipe Long Range dibekali baterai berkapasitas 66 kWh dengan jarak tempuh lebih dari 600 km.

Menariknya, tak hanya jarak tempuhnya saja yang berbeda, tetapi kedua tipe ini memiliki daya motor listrik yang berbeda pula.

Tipe Standard Range menghasilkan tenaga 156 PS dengan torsi puncak 255 Nm. Sedangkan tipe Long Range menghasilkan tenaga 217 PS dengan torsi puncak 255 Nm.

Kebetulan unit yang kami uji kali ini adalah varian termahalnya, Signature Long Range. Jadi ekespektasi kami pun tinggi.

Sebelum mencobanya, kami sempat mengintip spesifikasi crossover electric lain yakni Chery Omoda E5.

Mobil Cina itu menghasilkan tenaga 201 PS dengan torsi puncak 340 Nm. Di atas kertas, torsi Kona Electric harusnya tak segalak Chery Omoda E5.

Namun faktanya, di jalanan saat diajak berakselerasi Hyundai Kona Electric melesat begitu cepat.

Sensasi akselerasi instan mobil listrik tetap dapat dirasakan saat mengendarai Hyundai Kona Electric.

Akselerasi yang cekatan ini dapat dirasakan di beragam rentang kecepatan. Jadi kapanpun Anda butuh dorongan tenaga untuk melaju lebih kencang, Kona Electric tak akan mengecewakan.

Apalagi tersedia mode berkendara Sport. Ketika mode ini diaktifkan, respons pedal gas jadi terasa lebih berisi.

Bukan cuma respons pedal gas saja yang berubah, tetapi bobot kemudi mengikuti. Bobot kemudi menjadi lebih berat dan membuat sedikit saja input di setir diterjemahkan menjadi pergerakan bodi mobil secara cepat.

Alhasil, pengendaliannya jadi terasa lebih menyenangkan.

Bagaimana dengan stabilitas berkendaranya?

Jujur kualitas bantingan suspensinya sangat baik. Ia mampu meredam permukaaan jalan yang tidak rata dengan sempurna.

Walaupun efeknya body roll cukup terasa. Untungnya, Hyundai Kona Electric punya ground clearance yang hanya 151 mm.

Hasilnya, body roll langsung dapat diminimalkan sehingga ketika dipakai bermanuver di tikungan saat melaju kencang mobil tetap dapat dikemudikan dengan baik.

Juga, kecepatan maksimumnya dibatasi hanya sampai 167 km/jam saja. Tujuannya selain faktor keselamatan, tidak lain agar energi baterainya dapat dipakai menjelajah sejauh mungkin.

Satu hal yang menarik perhatian kami, terdapat paddle-shift di balik lingkar kemudi. Ternyata ini bukan untuk menaikan atau menurunkan gigi. Melainkan untuk mengatur kekuatan atau tingkat energy recuperation saat melakukan deselerasi.

Ya, mobil ini dibekali fitur i-Pedal yang memungkinkan pengemudinya mengoperasikan mobil hanya dengan menggunakan pedal gas saja tanpa perlu menginjak rem.

Bagaimana bisa? Kami ulas lebih dalam di artikel selanjutnya.

[Rizky Satria]

#Hyundai KONA Electric #TEST DRIVE Hyundai Kona Electric

Comment (0)

List Comment

No Comment