Test Drive: Mengenal Jetour Dashing, SUV Baru Asal Cina di Indonesia

AFTERMARKETPLUS.id – Anda masih awam dengan mobil ini? Anda tidak sendiri, masyarakat Indonesia pada umumnya pun kebanyakan belum pernah mendengar mobil buatan brand baru asal Cina ini.

Jetour baru berdiri pada 2018 dan bernaung di bawah payung group Chery. Belum lama ini masuk ke Indonesia, Jetour memamerkan dua kendaraan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Kedua mobil tersebut, Jetour X70 Plus dan Dashing.

Memang saat ini Jetour utamanya memproduksi mobil-mobil jenis SUV (Sport Utility Vehicle) dan crossover. Kami sudah pernah mencicipi Jetour X70 Plus. Kali ini kami berkesempatan mencoba mobil kedua mereka, yakni Dashing.

Dashing sendiri di Cina baru diluncurkan pada 2022. Mobil yang kami coba ini pun masih versi yang dalam tahap pengembangan untuk pasar Indonesia alias belum sempurna.

Bukan hanya kelengkapan fitur saja, tetapi beberapa bagian mobil masih perlu penyempurnaan termasuk kualitas finishing material interior yang belum fit.

Karena bukan versi final, harap maklum bila pada versi finalnya nanti ada sejumlah spesifikasi maupun fitur yang berbeda dari unit yang kami coba ini.

Meskipun begitu, unit Jetour Dashing varian tertinggi yang kami coba ini dapat mengungkap seperti apa pengalaman mengendarai SUV pesaing dari Honda HR-V, Hyundai Creta ini di Indonesia.

Desain Eksterior dan Interior

Sebelum mengupas lebih dalam mengenai fitur, performa dan rasa berkendaranya, kita ulas sejenak desain eksteriornya.

Jelas kalau dilihat dari luar, hampir semua orang yang melihatnya pasti sepakat kalau desainnya modern dan atraktif.

Wajahnya sekilas mirip supercar Lamborghini Urus. Kap mesin yang panjang dengan lampu DRL (Day-time Running Lights) LED yang tipis diujungnya terlihat sangat agresif.

Apalagi grille depan yang besar seolah desainnya menyatu dengan lampu utama di setiap sisi memberi kesan intimidatif.

Berdiri di atas platform Kunlun Architecture, Jetour Dashing memiliki siluet samping yang menegaskan dirinya sebagai SUV coupe dengan atap melandai.

Karakter SUV diperkuat dengan body cladding di bodi mobil bagian bawah dan lingkar roda.

Menariknya, tak ada roof rail di atap yang biasa dimiliki SUV pada umumnya. Tampil sporty menjadi fokus utama para desainer Jetour. Lihat saja ban besar yang membalut velg berdiameter 19 inci.

Sementara itu bagian belakangnya terlihat sederhana. Lampu belakang LED yang tipis dipasang horizontal dan memberi kesan dinamis diteruskan ke bagian sisi bodi.

Paling menarik dari mobil ini, tak ada logo seperti mobil-mobil lainnya. Hanya tulisan Jetour berukuran cukup besar terpampang di bagain kap mesin depan dan pintu belakangnya.

Masuk ke dalam kabin, desainnya elok dengan setir model flat bottom. Sekali lagi, nuansa sport di luar diperkuat masuk ke dalam kabinnya.

Dashboard dibuat rata dengan minim ornamen dan instrumen. Tertanam dua layar berukuran 10,25 inci yang terhubung. Satu sebagai panel instrumen satu lagi sebagai layar multimedia.

Seluruh pengaturan berkendara diatur lewat layar multimedia. Pengaturannya bisa secara layar sentuh, maupun control di konsol tengah.

Konsol tengah berukuran besar yang memisahkan kursi pengemudi dengan penumpang depan membuat pengemudinya fokus berkendara.

Karena tak banyak tombol yang tersedia di sana. Bahkan pengaturan mode berkendara pun harus disetel lewat layar multimedia.

Desain jok depan terlihat keren seperti jok balap dengan sandara kepala yang menyatu pada bagian sandaran punggung.

Sedangkan jok belakangnya sangat nyaman diduduki dengan sandaran kepala yang empuk. Seluruh jok pun sudah dibalut kulit.

Penasaran Sob? Fitur dan kelengkapan mobil ini kita bahas di artikel berikutnya ya!

[Rizky Satria]