AFTERMARKETPLUS.id – Memiliki desain yang atraktif interior yang mewah dan fitur yang canggih, Jetour Dashing memang terlihat sebagai alternatif SUV yang menarik untuk dimiliki. Namun apakah performa mobil asal Cina ini dapat diandalkan?
Sebelum kita bahas, kita lihat dulu spesifikasi mesin crossover penantang Honda HR-V ini.
Mesin turbo 1,5 liter yang tersembunyi di balik kap mesin Jetour Dashing menghasilkan tenaga 156 hp pada 5.500 rpm dengan torsi puncak 230 Nm pada 1.750 rpm hingga 4.000 rpm. Tenaganya disalurkan ke kedua roda depan melalui transmisi Dual-clutch 6-speed otomatis.
Spesifikasi yang di atas kertas menggiurkan ini ternyata saat dites di jalan raya terasa tidak begitu istimewa. Apalagi kalau Anda pakai berkendara dalam mode Economy atau Comfort.
Terus terang saja turbo lag begitu terasa saat mesin berada di rpm rendah. Namun setelah mencobanya dalam mode berkendara Sport, barulah terasa performa mobil ini yang sesungguhnya.
Ya, karena dalam mode sport, putaran mesin dipacu agak tinggi agar respons pedal gas menjadi begitu padat.
Asyiknya lagi, Anda bisa menurunkan posisi gigi secara manual lewat paddle-shift di lingkar kemudi untuk akselerasi yang lebih instant ketika hendak bermanuver mendahului kendaraan lain atau saat menanjak di jalanan pegunungan.
Jelas menurut kami Jetour Dashing terasa lebih menyenangkan dan menenangkan kalau dibawa dalam mode Sport. Apalagi transmisi dual clutch miliknya beroperasi sangat cepat pada setiap perpindahan giginya.
Sayangnya, untuk mengaktifkan mode berkendara Sport, tak semudah memencet tombol di dashboard.
Anda wajib ‘mengoprek’ setelan mode berkendara lewat fitur yang tersedia di layar multimedia. Caranya tidak sederhana dan pasti menganggu konsentrasi saat berkendara.
Saran kami, biarkan mobil selalu melaju dalam mode berkendara Sport saat menghadapi medan jalan yang agak menantang.
Bagaimana dengan rasa berkendaranya? Stabilitas kendaraan cukup baik. Memang suspensi mobil dirancang cukup empuk. Maklum crossover ini utamanya disediakan untuk perjalanan di perkotaan.
Makanya saat melintasi jalanan yang sedikit rusak, kenyamanan di dalam kabin masih superior.
Ketika diajak bermanuver menikung pada kecepatan tinggi, memang gejala body roll masih dapat dirasakan.
Namun dapat diminimalkan dengan baik oleh sejumlah fitur bantuan berkendara aktif seperti Electronic Stability Control dan Traction Control.
Ditambah lagi ban bertapak lebar berukuran 235/55 R19 membuat mobil tidak kehilangan cengkeraman ke aspal sehingga dapat dengan mudah dikendalikan.
Pergerakan kemudinya pun cukup linear dan responsif. Kemudinya tidak terlalu agresif sehingga masih cukup nyaman untuk dipakai melaju santai berpindah jalur di jalanan perkotaan.
Intinya, compact crossover 5-penumpang ini layak dipakai untuk bertualang maupun bepergian di dalam kota.
Tak hanya nyaman, namun performa yang dapat dapat diandalkan dan stabilitas berkendara yang baik cukup untuk membuatnya layak bersaing dengan kompetitor di kelasnya.
Hanya sekarang tinggal menunggu waktu berapa harga yang ditawarkan oleh Jetour untuk menebus mobil ini.
Harapannya sih tak semahal kompetitornya dari Jepang ataupun Korea Selatan. Menarik untuk ditunggu.
[Rizky Satria]