AFTERMARKETPLUS.id - BMW 218 Gran Coupé M Sport bercerita, bukan lewat angka atau brosur, tapi lewat cara ia bergerak menyusuri jalan.
Mobil ini tidak menyembunyikan fakta bahwa ia hidup di tengah kota karena memiliki turbo kecil, berpenggerak FWD (Front Wheel Drive) dan transmisi DCT 7-percepatan.
Semua ini memang sudah menjadi formula bagi bahasa modern generasi BMW yang praktis, efisien, dan kompromistis. Tetapi terkadang kompromi tidak selalu buruk. Terkadang ia justru menawarkan pengalaman yang menarik.
Akselerasi yang Jujur
Saat pedal gas diinjak, tenaga 150 hp itu mengalir tanpa drama. Ada kecepatan dan tentu saja BMW mengklaim 0-100 km/jam di angka sekitar delapan detik.
Tetapi yang paling saya rasakan bukan dorongan eksplosif, melainkan laju yang percaya diri. Seperti seorang pelari yang tahu ritme napasnya. Ia tidak memaksakan diri.

Turbo lag kecil ada, sesekali terasa ketika Anda menuntut lebih dari yang ia berikan. Namun mobil ini bukan diciptakan untuk membuktikan siapa paling cepat di jalur lurus.
Ia diciptakan untuk kemacetan yang bisa muncul kapan saja, untuk momen ketika Anda butuh menyelinap di antara kerumunan kendaraan.
Kadang saya berpikir mungkin mesin tiga silinder bukanlah suara yang ingin didengar oleh romantisme penggemar BMW era dulu. Tetapi kota-kota modern tidak lagi menyisakan ruang untuk romantisme. Tersisa hanyalah efisiensi dan kemampuan beradaptasi.
Mode Sport dan Dua Wajah Mobil Ini
Mengubah setting ke Sport seolah membuat mobil ini mengingatkan dirinya sendiri. "Aku punya DNA M Sport, jangan lupa!" Respon throttle menjadi lebih waspada, setir sedikit lebih berat, dan suspensi adaptif M mengencangkan ototnya. Ajak sedikit menikung, dan Anda akan merasakan ia berusaha menunjukkan sisi atletisnya.
Tetapi ia tetap FWD, dan dunia FWD punya batas-batas yang tidak bisa disamarkan sepenuhnya. Tidak ada sensasi ekor ikut menari seperti sedan RWD BMW lawas, tidak ada perasaan tubuh mobil berpindah beban dengan cara yang membuat Anda tersenyum sendirian. Gran Coupe lebih stabil dan linear.
Dalam banyak hal, ini bukan mobil yang meminta Anda untuk menjadi pengemudi hebat. Ini mobil yang ingin membantu Anda tiba di tempat tujuan tanpa banyak kerumitan.
Suspensi yang Cerdas, Namun Tidak Selalu Lembut
Suspensi adaptif M bekerja seperti teman yang paham situasi, bisa lembut, bisa tegas. Di jalan halus, ia terasa lembut seperti sofa empuk hotel butik. Tetapi begitu memasuki jalan kota yang disiksa truk berton-ton, barulah karakternya berubah jadi lebih keras dari yang diperkirakan.
Ada saat ketika saya merasa mobil ini sedang memilih antara dua karakter dan belum benar-benar memutuskan. Antara menjadi sedan mewah ringkas, atau coupe sporty urban.
Tetapi bukankah kita semua juga begitu? Mencari identitas di tengah berbagai tuntutan.
NVH: Di Sini Realitas Bicara
Ada hal yang tidak bisa disembunyikan, tiga silinder akan selalu menjadi tiga silinder. Pada putaran rendah, suara dan getaran halus itu masih terasa. Bukan buruk, bukan pula mengganggu, tetapi cukup untuk mengingatkan bahwa efisiensi ada harganya.
Ini bukan suara mesin enam silinder yang menyanyikan melodi mekanis. Ini lebih seperti pekerja rajin yang memberi tahu pemiliknya bahwa ia sedang bekerja, dan ya begitu bunyinya.
Kemudi & Transmisi: Baik, Hingga Anda Menuntut Lebih
Setir elektriknya ringan, terlalu ringan bagi sebagian orang. Namun sangat pas untuk parkir sempit, putar balik mendadak, atau navigasi lalu lintas padat. Tapi ketika jalan mulai menyenangkan, feedback yang Anda harapkan agak hilang. Mobil tidak membiarkan Anda merasakan terlalu banyak hal.
Transmisi DCT 7-percepatan lebih kooperatif. Ia cepat, halus, dan tidak membuat drama. Sesekali ia seperti butuh satu detik ekstra untuk memastikan, apakah pilihan giginya benar ketika Anda meminta akselerasi spontan.
Saya tidak menyalahkan transmisi ini. Ia bekerja keras untuk menutupi karakternya sebagai mobil harian, bukan mainan akhir pekan.
Kenyamanan Harian: Di Sini Ia Bersinar
Untuk penggunaan sehari-hari, BMW ini seperti apartemen studio premium di pusat kota. Ia berdimensi tidak besar tetapi rapi, lengkap, dan nyaman. Ia juga mudah diparkir, efisien, bagasi cukup luas, suspensi adaptif, dan visibilitas baik.
Dan ya dengan parking assistant, kamera, serta berbagai fitur bantuan, mobil ini menghilangkan banyak kerepotan berkendara urban. Mungkin inilah sisi terbaik Gran Coupe, ia bekerja dengan disiplin tanpa drama.
Refleksi: Untuk Siapa Mobil Ini?
Saat saya berhenti lalu melihat mobil ini dari luar, saya tahu jawabannya. Mobil ini untuk mereka yang tidak mencari pembuktian. Untuk orang-orang yang hidup cepat, praktis, namun tetap ingin sedikit sentuhan estetika dan dinamika.
Ia bukan BMW bagi para puritan yang tumbuh bersama mesin inline-six dan RWD klasik. Ia BMW bagi generasi baru yang tumbuh bersama gedung-gedung tinggi, macet, dan ritme kota yang tak pernah tidur.
Dan dalam konteks itu, Gran Coupe terasa seperti teman yang tepat. Teman yang modern, efisien, gesit, cukup sporty ketika dibutuhkan, dan jujur tentang batasnya.
#Test Drive BMW 218 Gran Coupe M Sport
Author : Rizki Satria > 52 Articles
BROOM.ID I 2023-2024 Sr. Marketing Associate & Social Media Specialist
MOLADIN.COM I 2022 SEO Content Writer (Freelance)
OTO.COM I 2017-2022 Ass. Managing Editor & YouTube Channel Manager
ASCOMAXX, MOTOMAXX, DRIVENOW! I 2013-2017 Managing Editor
AUTOCAR INDONESIA I 2010-2013 Reporter / Journalist
List Comment
No Comment