AFTERMARKETPLUS.id - Langit Jakarta sangat cerah saat kami menyalakan mesin BMW X1. Tak ada raungan liar. Tidak ada getaran kasar.
Hanya dengungan halus dari mesin 3-silinder 1.5 liter yang menyambut dengan sopan. Seolah mobil ini mengajak kami untuk berkendara santai di perkotaan atau liburan ke tempat yang tenang.
Menariknya, meski hanya ditenagai mesin 3-silinder yang bertenaga 156 hp dengan torsi 230 Nm, akselerasi 0-100 km/jam rampung dalam 9 detik (klaim).
Bukan catatan yang membuat bulu kuduk berdiri, tapi cukup untuk mengimbangi lalu lintas tol Jagorawi apalagi hanya untuk memecah padatnya lalu-lintas di daerah Kuningan. Mungkin karena tenaganya disalurkan secara cerdas ke kedua roda depan lewat transmisi dual-clutch 7-percepatan.
Yang membuatnya menarik adalah cara BMW mengatur irama tenaganya. Di mode Sport, putaran mesin terasa lebih bersemangat. Sedikit sentuhan di pedal gas, dan torsi mengalir seolah mobil lebih bertenaga dari yang sebenarnya.
Mode berkendara yang bisa dipilih, Efficient dan Sport, memberikan karakter berbeda. Dalam mode Sport, akselerasi terasa lebih sigap dan layar instrumen berubah menjadi tampilan merah dengan tachometer dominan. Di mode Efficient, semuanya diatur agar display terlihat santai dan perjalanan pun jadi lebih hemat bahan bakar.
Sayangnya, seperti banyak transmisi dual-clutch, respons di kecepatan rendah bisa sedikit tersendat. Di kemacetan atau saat stop-and-go, perpindahan gigi terasa agak ragu.
Pengemudi bisa memindahkan posisi gigi ke mode L (tidak ada mode S) untuk menjaga gigi tetap rendah, misalnya saat menanjak atau melintasi jalan berbatu. Sayangnya lagi tak ada paddle-shift dan tuas transmisi, sehingga operasi perpindahan gigi manual cukup terbatas.
Rasa Berkendara yang Siap Diajak Bertualang
Sudah bukan rahasia lagi kalau posisi berkendara BMW memang salah satu yang terbaik. Jarak pandang pengemudi sangat baik, terutama dengan posisi duduk yang tinggi dan pilar depan yang ramping. Peredaman kabin juga tergolong impresif, suara angin dan ban baru terdengar saat kecepatan tinggi.
BMW X1 menawarkan pengendaraan yang stabil, terutama saat berkendara di jalanan yang berkelok-kelok.
Suspensi mobil ini dirancang untuk memberikan kenyamanan, meredam getaran dan guncangan dari permukaan jalan yang tidak rata. Meskipun mobil ini bukanlah mobil sport, tetapi cukup untuk memberikan rasa percaya diri saat bermanuver.
Pada kecepatan tinggi, X1 tetap stabil. Sistem suspensi menyerap lubang dan sambungan jalan dengan baik, memberikan kenyamanan di kondisi perkotaan.
Body roll tetap terkendali, membuatnya terasa ajeg di tikungan. Apalagi pergerakan kemudinya terasa begitu cekatan. Meski menurut kami, bobot kemudinya sedikit terlalu ringan dan respons pergerakannya agak sedikit agresif untuk ukuran crossover perkotaan.
BMW X1 sDrive18i xLine mungkin tidak dirancang untuk adu kecepatan. Namun dalam keseharian, ia menawarkan kombinasi yang sulit ditandingi: kenyamanan, kemewahan, serta rasa berkendara yang menyenangkan.
Ia bukan mobil yang mengajak Anda berteriak kegirangan, tapi mobil yang membuat Anda tersenyum tenang saat tiba di tujuan.
BMW X1 sDrive 18i xLine tahun 2025 ini bisa menjadi alternatif yang tepat untuk Anda yang mencari crossover ringkas asal Eropa di harga Rp 1 miliar. Ya, mobil ini hanya dijual dalam satu varian mulai harga Rp 1.025.000.000 (on-the-road Jakarta).
#BMW X1 sDrive 18i xLine #Test Drive #Test Drive BMW X1 sDrive 18i xLine

Author : Rizki Satria > 44 Articles
BROOM.ID I 2023-2024 Sr. Marketing Associate & Social Media Specialist
MOLADIN.COM I 2022 SEO Content Writer (Freelance)
OTO.COM I 2017-2022 Ass. Managing Editor & YouTube Channel Manager
ASCOMAXX, MOTOMAXX, DRIVENOW! I 2013-2017 Managing Editor
AUTOCAR INDONESIA I 2010-2013 Reporter / Journalist
List Comment
No Comment