AFTERMARKETPLUS.id - Akhir pekan lalu, momen ideal untuk merasakan potensi penuh Hyundai Ioniq 5N di dunia nyata. Meski dirancang untuk sirkuit, semua keunggulan mobil ini ternyata justru terasa lebih mengesankan di jalan raya biasa.

Saya duduk di balik kemudi Hyundai Ioniq 5 N,  tidak ada suara mesin, tidak ada getaran knalpot. Hanya diam dan sedikit rasa penasaran tentang apa yang akan terjadi ketika saya menekan pedal gasnya sampai mentok.

Tenaga Liar di Balik Keheningan 

Begitu pedal gas disentuh, waktu seolah berhenti sejenak. Tidak ada jeda, tidak ada suara keras, hanya dorongan yang tiba-tiba, secepat kilat. Tubuh saya terdorong ke belakang, punggung menempel di jok, dan otak berusaha mengejar apa yang baru saja terjadi.

Inilah keheningan yang mengguncang. Dua motor listriknya bekerja serempak, menghasilkan tenaga 600 hp dan torsi yang begitu besar hingga setiap sentimeter aspal terasa hidup.

Saat mode Sport+ aktif, dunia di luar terasa melambat. Setiap tikungan menjadi momen refleksi antara rasa takut dan kagum. Mobil ini tidak hanya cepat, tetapi juga pintar.

Suspensi adaptifnya membaca setiap lekukan jalan seperti memahami bahasa tubuh saya. Kemudinya ringan, tapi jujur. Saya bisa merasakan bagaimana ban depannya menggigit aspal, seolah mobil ini tahu ke mana saya ingin pergi bahkan sebelum saya menggerakkan setir.

Saya menyalakan N Active Sound+ dalam mode Supersonic. Suara raungan sintetis itu menggema di kabin, bukan untuk menipu, tapi untuk membangkitkan perasaan.

Saat paddle shift disentuh, N e-Shift meniru hentakan gigi manual cukup untuk membuat jantung seakan copot. Aneh rasanya: sebuah mobil listrik bisa terasa begitu hidup.

Saya tidak mengujinya di sirkuit, melainkan di jalan raya yang nyata dengan semua ketidakpastian dan gangguannya. Tapi justru di sanalah saya menemukan sisi lain dari Ioniq 5N. Kekuatannya bukan hanya pada angka akselerasi atau mode performa, tetapi pada caranya membuat saya merasa berani.

Ketika tombol N diaktifkan, raungan suara mesin terdengar sangat nyata. Padahal mobil ini tak punya mesin. Saya tidak bisa lagi merasakan keheningan khas mobil listrik.

Misal saat Saya aktifkan mode perpindahan gigi secara manual dan lupa pindah gigi, mesin tiba-tiba berteriak di red line waktu pedal gas dipijak dalam. Aneh juga rasanya karena mobil listrik ini sejatinya tak punya mesin pembakaran. Tetapi ketika berpura-pura, perannya sukses dilakukan secara sempurna.

Saya sedang menyadari bahwa mobilitas masa depan ternyata bisa tetap menyenangkan untuk didengarkan. Di dunia yang semakin senyap, Ioniq 5N membuktikan bahwa emosi tidak harus hilang bersama suara mesin.

Hyundai Ioniq 5N tak sekedar mobil listrik cepat, tetapi juga simbol perubahan paradigma dunia otomotif. Dengan harga Rp 1,36 miliar dan status perakitan lokal di Cikarang, mobil ini menghadirkan performa sekelas supercar dalam kemasan hatchback futuristis yang bebas ganjil-genap.

#Test Drive Hyundai Ioniq 5 N #Test Drive Ioniq 5 N #Hyundai IONIQ 5 N

Author : Rizki Satria > 46 Articles

BROOM.ID I 2023-2024 Sr. Marketing Associate & Social Media Specialist

MOLADIN.COM I 2022 SEO Content Writer (Freelance)

OTO.COM I 2017-2022 Ass. Managing Editor & YouTube Channel Manager

ASCOMAXX, MOTOMAXX, DRIVENOW! I 2013-2017 Managing Editor

AUTOCAR INDONESIA I 2010-2013 Reporter / Journalist

 

 

Comment (0)

Send